Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DICTION AND IDEOLOGY OF KAESANG PANGAREP'S FIRST SPEECH IN A POLITICAL FORUM Dian Ardiansah; Saifullah, Aceng Ruhendi
Journal of English Education and Linguistics Vol. 5 No. 1 (2024): Journal of English Education and Linguistics
Publisher : Program Studi Tadris Bahasa Inggris Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/jeel.v5i1.1700

Abstract

This study aims to analyze the diction, language power, and ideology used by Kaesang Pangerep in his first political speech. The analysis was based on Fairclough's CDA theory (1989) and combined with Thomas N. Huckin's model. The research method used was descriptive qualitative, focusing on elaborating paragraphs, sentences, and words. The analysis began with an examination of the entire text, followed by a more detailed analysis of sentences and words. The text was analyzed to understand the contextual interpretation of the relationship between language power and ideology. Additionally, language relevance and style features were analyzed to understand Kaesang Pangarep's diction in his public speech. The results indicated that the connections between language power and ideology were broadly defined through CDA. The study revealed that although there were instances of irrelevant language use, Kaesang Pangarep's speech was directly aimed at the Millennial party. The linguistic ideology in his speech was observed to reflect a legacy role from current political issues, suggesting a shift in the language used to build the ideology, with specific aims and a legacy of current linguistic issues.
DICTION AND IDEOLOGY OF KAESANG PANGAREP'S FIRST SPEECH IN A POLITICAL FORUM Dian Ardiansah; Saifullah, Aceng Ruhendi
Journal of English Education and Linguistics Vol. 5 No. 1 (2024): Journal of English Education and Linguistics
Publisher : Program Studi Tadris Bahasa Inggris Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/jeel.v5i1.1700

Abstract

This study aims to analyze the diction, language power, and ideology used by Kaesang Pangerep in his first political speech. The analysis was based on Fairclough's CDA theory (1989) and combined with Thomas N. Huckin's model. The research method used was descriptive qualitative, focusing on elaborating paragraphs, sentences, and words. The analysis began with an examination of the entire text, followed by a more detailed analysis of sentences and words. The text was analyzed to understand the contextual interpretation of the relationship between language power and ideology. Additionally, language relevance and style features were analyzed to understand Kaesang Pangarep's diction in his public speech. The results indicated that the connections between language power and ideology were broadly defined through CDA. The study revealed that although there were instances of irrelevant language use, Kaesang Pangarep's speech was directly aimed at the Millennial party. The linguistic ideology in his speech was observed to reflect a legacy role from current political issues, suggesting a shift in the language used to build the ideology, with specific aims and a legacy of current linguistic issues.
PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMA SERBA BAKTI SURYALAYA Dian Ardiansah; Makarim , Siti Amirah
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 1 No. 1 (2024): Vol. 1 No. 1 Edisi Januari 2024
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v1i1.40

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui bagaimana kompetensi manajerial kepala sekolah dan pengaruhnya terhadap kinerja guru pada SMA Serba Bakti Suryalaya. Penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa perbedaan Kepala Sekolah dalam Memimpin Guru akan menghasilkan hasil yang berbeda dalam pencapaian kinerja. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods dengan jenis desain sequential explanatory designs. Data dikumpulkan melalui angket, wawancara, dan dokumentasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA Serba Bakti Suryalaya dengan sampel 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kompetensi manajerial kepala sekolah di SMA Serba Bakti Suryalaya berada pada kategori sangat baik dengan presentase 88,53%, (2) Kinerja guru di SMA Serba Bakti Suryalaya berada pada kategori baik dengan presentase 78,48%.
PELATIHAN LITERASI DESAIN KUALITAS PENELITIAN: MENULIS ARTIKEL ILMIAH BEREPUTASI BAGI MAHASISWA Dian Ardiansah
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 1 No. 4 (2024): Vol. 1 No. 4 Edisi Oktober 2024
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v1i4.211

Abstract

Dalam kegiatan akademik perguruan tinggi saat ini, salah satu kewajiban bagi mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya adalah dengan dapat menulis atau membuat karya tulis ilmiah yang dimuat dalam jurnal bereputasi. Kegiatan pengabdian ini dilakukan sebagai respons atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang dikolaborasikan dengan sistem akademik perguruan tinggi terhadap perlunya peningkatan kualitas desain penelitian terutama dalam hal menulis jurnal bereputasi. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia berkolaborasi dengan mahasiswa program Doktoral dan beberapa Dosen dan Guru Besar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Tahap pelaksanaan melibatkan kegiatan FGD (Focus Group Discussion), diseminasi hasil penelitian, dan juga sesi tanya jawab. Tujuan kegiatan ini dibagi kedalam tiga fase, fase pertama adalah perencanaan. Fase kedua adalah tahapan pelaksanaan dimana kegiatan dilaksanakan. Sedangkan, fase ketiga adalah rencana tindak lanjut dengan adanya hasil karya tulis mahasiswa yang dapat terpublikasi pada jurnal bereputasi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman mahasiswa terkait penulisan artikel ilmiah yang ditunjukkan adanya kenaikan signifikan sebesar 38,89%, 2) pengaruh yang signifikan terhadap pemahaman literasi penulisa artikel ilmiah (p < 0,05) dengan kategori pengaruh yang besar (r = 0,9915), dan 3) implementasi pelatihan dengan tingkat efektivitas yang tinggi (n-gain score 100%).
ANALISIS STRATEGI MULTIMODAL: NAVIGASI PROSES INTERAKSI DALAM ANALISIS WACANA KELAS Dian Ardiansah
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 2 No. 1 (2025): Vol. 2 No. 1 Edisi Januari 2025
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v2i1.547

Abstract

Interaksi kelas adalah kerangka kerja metodologis holistik yang mengintegrasikan pembelajaran bahasa secara verbal dan non-verbal dalam proses belajar mengajar. Dalam konteks penggunaan bahasa di bidang pendidikan saat ini, khususnya di ruang kelas, para guru perlu memahami bagaimana guru dapat menggunakan metode pengajaran yang seimbang di ruang kelas, hal ini juga berkaitan dengan pola penggunaan bahasa, dan interaksi terdepan dalam pembuatan makna. Analisis wacana kelas memfasilitasi pengguna bahasa untuk menciptakan iklim yang positif dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini menyelidiki model pola dan interaksi multimodal dalam wacana kelas dengan membandingkan dua strategi yang digunakan oleh guru pemula dan guru yang sudah berpengalaman. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja wacana kelas yang diusulkan oleh Walsh (2011) dan interaksi multimodal (SF-MDA) oleh Norris (2004, 2019) di dua kelas dengan dua guru yang berbeda. Hasilnya, analisis interaksi multimodal menyatakan bahwa guru pemula dan guru berpengalaman memiliki dimensi interaksi yang berbeda dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar bahasa terutama bahasa inggris sebagai bahasa asing berdasarkan kesalahan dalam pemerolehan bahasa. Selain itu, guru juga meningkatkan fokus siswa pada pola pembelajaran yang benar dengan meningkatkan proses interaksi didalam kelas. Dengan demikian, guru pemula dan guru yang sudah berpengalaman sama-sama menggunakan pola wacana kelas berdasarkan teori Analisis Wacana Kelas. Wacana menjadi pendekatan metodologis yang merupakan analisis berlapis-lapis di balik komunikasi verbal atau lisan untuk mengidentifikasi sumber daya interaksi yang digunakan. Implikasi dari penelitian ini yaitu Analisis Wacana Kelas dengan Model IRF meningkatkan kepercayaan diri, kefasihan siswa, dan kemampuan siswa dalam belajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing.
Penerapan Google Workspace For Education Berbasis Metode Project-Based Learning Dalam Optimalisasi Merdeka Belajar Bagi Guru Sekolah Dasar Di Kec. Lumbung Kab. Ciamis Dian Ardiansah; Siti Amirah Makarim
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu inovasi yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi adalah penggunaan media pembelajaran melalui platform digital yang dapat diakses oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Keterlibatan teknologi dan kemampuan literasi digital menjadi hal penting bagi guru, mengingat sebagian besar materi pembelajaran saat ini berasal dan diakses melalui internet. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendukung guru Sekolah Dasar dalam memahami perkembangan teknologi pendidikan dengan memanfaatkan berbagai fitur yang disediakan oleh Google Workspace for Education. Harapannya, guru dapat mengoptimalkan proses pembelajaran siswa. Selain itu, guru juga dilatih untuk menerapkan pembelajaran berbasis proyek dengan membuat materi ajar dan mengelola kelas online melalui fitur-fitur Google Workspace. Kegiatan pengabdian ini melibatkan dua pertemuan menggunakan Google Meet, masing-masing berdurasi sekitar 3 jam. Evaluasi berdasarkan kuesioner menunjukkan bahwa peserta merasa puas dengan penyelenggaraan acara dan isi kegiatan. Selain itu, para peserta juga telah mahir dalam menciptakan materi pembelajaran dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada pada Google Workspace.