Interaksi kelas adalah kerangka kerja metodologis holistik yang mengintegrasikan pembelajaran bahasa secara verbal dan non-verbal dalam proses belajar mengajar. Dalam konteks penggunaan bahasa di bidang pendidikan saat ini, khususnya di ruang kelas, para guru perlu memahami bagaimana guru dapat menggunakan metode pengajaran yang seimbang di ruang kelas, hal ini juga berkaitan dengan pola penggunaan bahasa, dan interaksi terdepan dalam pembuatan makna. Analisis wacana kelas memfasilitasi pengguna bahasa untuk menciptakan iklim yang positif dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini menyelidiki model pola dan interaksi multimodal dalam wacana kelas dengan membandingkan dua strategi yang digunakan oleh guru pemula dan guru yang sudah berpengalaman. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja wacana kelas yang diusulkan oleh Walsh (2011) dan interaksi multimodal (SF-MDA) oleh Norris (2004, 2019) di dua kelas dengan dua guru yang berbeda. Hasilnya, analisis interaksi multimodal menyatakan bahwa guru pemula dan guru berpengalaman memiliki dimensi interaksi yang berbeda dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar bahasa terutama bahasa inggris sebagai bahasa asing berdasarkan kesalahan dalam pemerolehan bahasa. Selain itu, guru juga meningkatkan fokus siswa pada pola pembelajaran yang benar dengan meningkatkan proses interaksi didalam kelas. Dengan demikian, guru pemula dan guru yang sudah berpengalaman sama-sama menggunakan pola wacana kelas berdasarkan teori Analisis Wacana Kelas. Wacana menjadi pendekatan metodologis yang merupakan analisis berlapis-lapis di balik komunikasi verbal atau lisan untuk mengidentifikasi sumber daya interaksi yang digunakan. Implikasi dari penelitian ini yaitu Analisis Wacana Kelas dengan Model IRF meningkatkan kepercayaan diri, kefasihan siswa, dan kemampuan siswa dalam belajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing.
Copyrights © 2025