Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Sinamot Dan Dalihan Na Tolu Dalam Perkawinan Batak Toba Menurut Ajaran Gereja Katolik Gaol, Covin Lumban; Sitohang, Rocky Aditia; Endi, Yohanes
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 4 No. 10 (2024): Oktober
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/intheos.v4i10.2502

Abstract

Penelitian ini menyoroti peran Sinamot dan Dalihan Na Tolu dalam perkawinan adat Batak serta hubungannya dengan perkawinan menurut Gereja Katolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kepustakaan. Penulis merujuk berbagai sumber literatur yang mencakup teks-teks budaya, literatur teologi, serta penelitian terdahulu yang relevan. Melalui analisis, penulis menemukan bahwa tradisi Sinamot dan Dalihan Na Tolu dalam perkawinan adat Batak mencerminkan nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran Gereja Katolik (suci, kesatuan dan tidak terceraikan). Sinamot, meskipun secara fisik merupakan pemberian materi, memiliki makna yang mendalam sebagai penopang kesatuan dan ketidakterceraian perkawinan, sesuai dengan ajaran Gereja Katolik tentang kesucian perkawinan. Sementara Dalihan Na Tolu berperan dalam menciptakan hubungan kekeluargaan yang harmonis, menjaga kesatuan pasangan dan keluarga, serta mencegah perceraian, yang sejalan dengan prinsip kesatuan dalam ajaran Gereja Katolik. Dengan demikian, kesimpulan penelitian ini menggambarkan keselarasan antara tradisi Sinamot dan Dalihan Na Tolu dalam perkawinan adat Batak dengan perkawinan menurut ajaran Gereja Katolik.
ANALISIS MORAL-ETIKA POLITIK DALAM REVISI BATAS USIA CAPRES-CAWAPRES BERDASARKAN MORALITAS IMMANUEL KANT Gaol, Covin Lumban; B. Lena Meo, Yohanes Wilson
JURNAL ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Vol 5, No 1 (2025): Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/juispol.v5i1.4315

Abstract

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait revisi dan batasan usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) telah memicu polemik di masyarakat. Terdapat indikasi bahwa perubahan ini dibuat untuk memperkuat peluang salah satu pasangan calon tertentu untuk maju sebagai cawapres. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah nilai-nilai moral yang mungkin telah dilanggar dalam pengambilan keputusan tersebut, khususnya dengan melihatnya melalui perspektif etika Immanuel Kant. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literatur, dengan mengkaji berbagai referensi pustaka serta studi kasus terkait, didukung oleh data moralitas Kant dan berita-berita yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan undang-undang ini belum sesuai dengan prinsip moralitas universal Kant, yang menekankan bahwa tindakan baik harus dilakukan atas dasar kebaikan itu sendiri tanpa pamrih atau alasan kepentingan tertentu. Selain itu, penelitian ini mengungkap bahwa prinsip moralitas tampaknya tidak lagi menjadi landasan dalam pembentukan hukum, mengakibatkan aturan-aturan yang cenderung fleksibel terhadap kepentingan kelompok tertentu daripada berorientasi pada kebaikan bersama. Implikasi dari temuan ini menunjukkan adanya potensi penyalahgunaan aturan untuk kepentingan pihak tertentu, yang pada akhirnya dapat merugikan masyarakat luas.Kata Kunci: Konstitusi, Moralitas Kant, Batas Usia Capres-Cawapres, Etika Hukum, Politik