Kemampuan dalam memecahkan masalah matematika merupakan aspek krusial yang perlu dikembangkan oleh siswa agar mampu mengaplikasikan konsep-konsep matematika dalam situasi kehidupan nyata, bukan hanya sebatas memahami teori. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan siswa kelas V di SDN 1 Dawuan, Kabupaten Cirebon, dalam memecahkan permasalahan matematika pada topik pecahan, dengan fokus pada aspek pemahaman masalah, perencanaan solusi, dan evaluasi hasil penyelesaian. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan enam siswa yang dikategorikan ke dalam tiga level kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Instrumen yang digunakan yaitu tes uraian berjumlah sembilan soal terkait pemecahan masalah dalam materi pecahan. Analisis data dalam penelitian ini mencakup tahapan teknik reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dari enam peserta didik, sebanyak dua siswa (33%) tergolong dalam kategori kemampuan pemecahan masalah tinggi, empat siswa (67%) berada pada kategori sedang, dan tidak satu pun siswa yang termasuk dalam kategori rendah (0%). Meskipun sebagian besar siswa menunjukkan kemampuan yang baik, banyak yang masih mendominasi kategori sedang. Beberapa siswa tidak menuliskan informasi dan pertanyaan secara lengkap serta kesulitan dalam memilih operasi yang tepat. Selain itu, baik siswa kategori tinggi maupun sedang sering tidak memeriksa kembali jawaban mereka. Temuan ini menekankan pentingnya melatih siswa untuk menyelesaikan masalah dengan teliti dan memeriksa penyelesaian akhir. The ability to solve mathematical problems is a crucial aspect that students need to develop so they can apply mathematical concepts in real-life situations, not just understand the theory. This study aims to assess the ability of fifth-grade students at SDN 1 Dawuan, Cirebon Regency, in solving mathematical problems on the topic of fractions, with a focus on the aspects of problem understanding, solution planning, and evaluation of the results of the solution. A qualitative descriptive approach was used in this study, with six students categorized into three levels of high, medium, and low ability. The instrument used was a descriptive test consisting of nine questions related to problem solving in the material of fractions. Data analysis in this study included the stages of data reduction techniques, data presentation, and drawing conclusions. The research findings showed that of the six students, as many as two students (33%) were classified as having high problem-solving ability, four students (67%) were in the medium category, and none of the students were included in the low category (0%). Although most students showed good abilities, many still dominated the medium category. Some students did not write complete information and questions, and had difficulty choosing the correct operation. In addition, both high and medium category students often did not recheck their answers. These findings emphasize the importance of training students to solve problems carefully and check their final solutions.