Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan abnormal tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Salah satu faktor penting dalam proses pengendalian hipertensi adalah pengobatan. Pengobatan yang tidak rutin dapat menyebabkan kerusakan jantung yang berujung pada kematian mendadak. Tetapi berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tahun 2018, kunjungan ulang pasien hipertensi di Indonesia sangat rendah (12%). Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ulang pasien hipertensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 126 sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian ditemukan pasien yang melakukan kunjungan ulang lebih dari 1x hanya 20,6%, sedangkan yang melakukan kunjungan ulang 1x sebesar 79,4%. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-squaremendapatkan ada hubungan yang bermakna antara komorbiditas dengan kunjungan ulang (p=0,030). Sedangkan umur (p=0,458), jenis kelamin (p=0,160), status pekerjaan (p=0,685), status tekanan darah (p=0,076), keterjangkauan akses ke pelayanan kesehatan (p=0,409), kepesertaan asuransi kesehatan (p=0,669) dengan kunjungan ulang tidak ada hubungan yang bermakna. Hasil analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda mendapatkan status tekanan darah tingkat 1 (p=0,034) lebih mempengaruhi kunjungan ulang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kunjungan ulang pasien hipertensi adalah komorbiditas dan status tekanan darah tingkat 1.