Welikinsi, Welikinsi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peran Pendidikan Kristen dalam Membentuk Identitas dan Tujuan Hidup dalam upaya Mengatasi Krisis Spiritual di Kalangan Pelajar Welikinsi, Welikinsi
Proceeding National Conference of Christian Education and Theology Vol. 2 No. 1 (2024): Christian Education in National Education, 6-7 Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/nccet.v2i1.847

Abstract

Spiritualitas yang baik diperlukan oleh pelajar sejak dini supaya mereka dapat menemukan identitas diri mengingat masa-masa menjadi pelajar merupakan masa-masa pencarian identitas. Dengan menemukan identitas dirinya pelajar akan lebih mengerti akan tujuan hidup yang akan dicapainya. Namun mereka akan sulit untuk menemukan identitas diri serta tujuan hidup kelak jika mengalami krisis spiritual. Pendidikan Kristen sebagai urgensi yang harus dilakukan dalam kalangan Kristen jika ingin pelajar menyadari identitas mereka dan memiliki tujuan hidup sebagai hasil dari memiliki spiritualitas yang baik. Artikel ini akan mengkaji lebih mendalam tentang apa saja peranan Pendidikan Kristen dalam membentuk identitas dan tujuan hidup pelajar sebagai upaya mengatasi krisis spiritual? Metode yang digunakan di dalam artikel ini adalah metode kualitatif deskriptif, di mana dalam prosesnya peneliti menggunakan pendekatan kepustakaan, yakni dengan menelaah beberapa sumber referensi meliputi buku, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang relevan. Hasil dari penelitian ini adalah pendidikan Kristen yang dilakukan di dalam keluarga, sekolah, dan gereja berperan untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan etika dasar, mengajarkan pengenalan dan pemahaman akan Allah, mengajarkan tentang Alkitab, membantu pengalaman pertumbuhan, menolong melayani dan bermisi. Pendidikan Kristen tidak hanya memberikan pengetahuan agama, tetapi juga memberikan landasan moral dan spiritual yang kuat bagi pelajar, membantu mereka mengatasi krisis spiritual, dan membimbing mereka dalam menemukan identitas dan tujuan hidup yang berarti.
Kepemimpinan Mentoring dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gereja Welikinsi, Welikinsi; Budiman, Sabda
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 6, No 2: Pebruari 2024
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v6i2.197

Abstract

: This article attempts to explain the role of mentoring leadership as an approach to addressing church growth challenges. Through qualitative research methods, the study explores how mentoring leadership affects church growth, the critical elements of effective mentoring leadership, and its impact on individuals and congregations. The results highlight the importance of church growth in quantity and quality, focusing on the vital role of mentoring leadership. The research discusses that the pastor, as a mentor, must act as an example, teacher, and guide. An example is modeling Christ's life, a teacher providing understanding and training, and a mentor directing the congregation to biblical truth. The conclusion of this article highlights the crucial role of mentoring leadership in enhancing church growth. Practical recommendations are given for church leaders to integrate mentoring leadership in church development strategies, in line with the efforts of churches worldwide to overcome challenges and advance the congregation's spiritual growth. Abstrak Artikel ini mencoba menjelaskan peran kepemimpinan mentoring sebagai pendekatan untuk mengatasi tantangan pertumbuhan gereja. Melalui metode penelitian kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana kepemimpinan mentoring mempengaruhi pertumbuhan gereja, elemen-elemen kunci dalam kepemimpinan mentoring yang efektif, dan dampaknya terhadap individu dan jemaat. Hasil penelitian menyoroti pentingnya pertumbuhan gereja baik secara kuantitas maupun kualitas, dengan fokus pada peran vital kepemimpinan mentoring. Penelitian ini membahas bahwa gembala sebagai mentor harus berperan sebagai teladan, pengajar, dan pembimbing. Teladan dalam memberikan contoh kehidupan Kristus, pengajar dalam memberikan pemahaman dan pelatihan, serta pembimbing dalam mengarahkan jemaat ke kebenaran Alkitab. Kesimpulan dari artikel ini menyoroti kepemimpinan mentoring dalam meningkatkan pertumbuhan gereja. Rekomendasi praktis diberikan kepada pemimpin gereja untuk mengintegrasikan kepemimpinan mentoring dalam strategi pengembangan gereja, sejalan dengan upaya gereja-gereja di seluruh dunia untuk mengatasi tantangan dan memajukan pertumbuhan spiritual jemaat.
Dilema Etis Keterlibatan Hamba Tuhan dalam Politik Praktis di Indonesia: Suatu Analisis Etika Kristen Welikinsi, Welikinsi; Beriang, Senan
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 6, No 2 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v6i2.240

Abstract

Politics is a calling for the church to be involved in it. It is normal for the church to support its members to enter politics, but it is somewhat ambiguous if a pastor or servant of God enters practical politics. It is therefore difficult to see the limits of who can be involved in practical politics in the church. The purpose of writing this article is to answer the main problem in this article, namely to what extent can servants of God be involved in practical politics? What is the analysis from the perspective of Christian ethics regarding the involvement of God's servants and practical politics? The method used in this article is a descriptive qualitative method, where in the process the researcher uses a library approach, namely by examining several reference sources including books, journals and other relevant sources. The result of this research is that the church is called to be the salt and light of the world, one of which is to enter the world of politics. The church is called to be involved in welfare and upholding justice in society. Servants of God who want to get involved in practical politics must be very careful because of the various challenges that await them in the arena of political battle. The urgency of the ministry of God's servants is more inclined to serve the congregation. By serving the congregation, God's servants are expected to be able to guide and provide correct direction regarding practical politics, how the congregation should be involved in it. This is in accordance with the vocation of God's servants in general who are called to serve the congregation. AbstrakDalam konteks demokrasi Indonesia yang dinamis, keterlibatan umat Kristen, khususnya hamba Tuhan, dalam politik praktis menjadi isu etis dan teologis yang penting untuk dikaji. Masih kuatnya anggapan bahwa politik adalah wilayah “kotor” membuat banyak gereja bersikap pasif terhadap politik, padahal iman Kristen memanggil gereja untuk menjadi garam dan terang dunia. Artikel ini berupaya menjawab dua pertanyaan utama: pertama, sejauh mana hamba Tuhan dapat dan seharusnya terlibat dalam politik praktis di Indonesia; kedua, bagaimana telaah etika Kristen terhadap keterlibatan tersebut serta respon gereja dan masyarakat terhadapnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan kepustakaan, menelaah sumber-sumber teologis dan empiris dari buku, jurnal, dan laporan penelitian. Analisis dilakukan melalui tahapan pengumpulan, klasifikasi, analisis tematik, dan sintesis etis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan hamba Tuhan dalam politik dapat dibenarkan sejauh berlandaskan panggilan pelayanan dan orientasi pada keadilan sosial, bukan ambisi kekuasaan. Namun, tanpa pendidikan politik yang etis dan akuntabilitas gerejawi, keterlibatan tersebut berisiko mencemari kesaksian iman dan menimbulkan konflik loyalitas. Penelitian ini menegaskan pentingnya pembekalan politik yang berakar pada nilai-nilai Kristiani serta mekanisme akuntabilitas etis bagi pelayan gereja. Dengan demikian, politik dipahami bukan sebagai lawan iman, tetapi sebagai medan pelayanan publik yang merealisasikan nilai Kerajaan Allah dalam masyarakat demokratis.
Program Keluarga Berencana Ditinjau dari Perspektif Alkitab Welikinsi, Welikinsi
Jurnal Kala Nea Vol. 3 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Immanuel Sintang Kal-Bar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61295/kalanea.v3i2.130

Abstract

The purpose of this study is to explain the government's goals for implementing family planning programs and to describe the biblical view of family planning programs. The background of this research is the way of life of the people who do not really care about family planning programs so that population growth has a negative impact and results in high and growing unemployment rates, this causes limited job opportunities. This research uses descriptive qualitative research with an approach to the family planning program which is one of the government's efforts to control the rate of population growth in overcoming the negative impacts that occur. Data collection techniques were carried out by observing the objectives of the family planning program and how the Bible views family planning programs. The biblical perspective provides an understanding that the existence of a family planning program is an effort by the government to control the rate of population growth and form quality families.