Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KELURAHAN SUDAJAYA HILIR MELALUI PROGRAM WADAH KELUARGA (WARUGA): EFFORTS TO INCREASE THE WELFARE OF THE SUDAJAYA HILIR COMMUNITY WELFARE THROUGH THE WADAH FAMILY (WARUGA) PROGRAM Novinda Serikandi; Nida Handayani; Siti Bunga Nurjanah
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol. 1 No. 1 (2022): Februari : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.111 KB) | DOI: 10.55606/jpmi.v1i1.127

Abstract

Kota Sukabumi merupakan salah satu kota penyumbang peningkatan angka kemiskinan tertinggi di Jawa Barat yang disebabkan oleh rendahnya produktivitas kegiatan ekonomi masyarakat, rendahnya modal yang dimiliki, tingkat pendidikan yang tergolong rendah, dan kondisi sosial budaya yang kurang mendukung. Jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan di Kota Sukabumi berjumlah 25.420 jiwa pada tahun 2020 lalu. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 3.550 dari tahun sebelumnya yang berjumlah 21.870 jiwa. Kemiskinan ini masih ditemukan di Kelurahan Sudajaya Hilir, khususnya pada keluarga penerima manfaat. Pada proses verifikasi dan validasi data kami menemukan bahwa maraknya keluarga penerima manfaat bantuan sosial yang terlilit hutang serta hanya bertumpu pada bantuan sosial pemerintah, dikarenakan tidak adanya sumber penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang mana ditemukan pada keluarga penerima manfaat bansos Kelurahan Sudajaya Hilir. Wadah Keluarga (WARUGA) hadir untuk menjembatani peluang dan potensi yang tersedia di Kelurahan Sudajaya hilir. Pada program Wadah Keluarga (WARUGA) ini memiliki sebuah tujuan memaksimalkan potensi yang ada baik dari sisi Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia, membentuk masyarakat yang produktif, membentuk masyarakat yang mandiri, menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat, dan mendorong angka kesejahteraan masyarakat khususnya Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Sosial. Dengan adanya program tersebut diharapkan keluarga penerima manfaat Sudajaya Hilir sebagai kelompok sasaran program menjadi berdaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS PADA BIDANG WIRAUSAHA SOSIAL MELALUI WARUNG MIEBOWL DI KOTA TANGERANG: EMPOWERMENT OF PEOPLE WITH DISABILITIES IN SOCIAL ENTREPRENEURSHIP THROUGH MIEBOWL STOP IN TANGERANG CITY Siti Bunga Nurjanah; Novinda Serikandi; Nida Handayani
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) Vol. 2 No. 1 (2022): April : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpkmi.v2i1.232

Abstract

Pada umumnya penyandang disabilitas sering kali dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Mereka dianggap sebagai sosok yang lemah atau kurang beruntung. Keterbatasan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas berdampak pada kemampuan berpatisipasi ditengah masyarakat dan mengalami kesulitan saat mengakses pendidikan ataupun layanan publik lainnya. Kondisi tersebut menimbulkan kesenjangan atau permasalahan sosial di Kota Tangerang. Terkait dengan jumlah penyandang disabilitas di Kota Tangerang yang terbilang tidak sedikit. Hal ini dibuktikan dari data terpilah Badan Pusat Statistik Kota Tangerang yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah penyandang disabilitas, yaitu tahun 2017 berjumlah 29. 750 orang dan pada tahun 2018 meningkat menjadi 3.580 orang. Meninjau permasalahan tersebut, pemberdayaan penyandang disabilitas pada bidang wirausaha sosial melalui warung miebowl ini hadir guna memberikan kesempatan kepada para penyandang disabilitas untuk berkembang sesuai dengan minat bakat yang dimiliki. Warung ini serupa dengan Warmindo, namun pelayanannya bersifat self-service sehingga hal ini dapat memudahkan penyandang disabilitas dalam melayani pelanggan. Konsep dari warung ini, pelanggan dapat memilih dan mengambil sendiri mie, topping dan minuman yang mereka inginkan. Kemudian, pelanggan menuju kasir untuk memberikan pesanan dan membayarnya. Pesanan yang diberikan kepada pelayan lalu akan dimasak, dibuat dan kemudian diberikan kepada pelanggan.