Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisa Kapasitas Saluran Drainase Ruas Jl. Rijali Kota Ambon dan Alternatif Penanganannya Toisuta, Juan Gerald; ., Warniyati; Sihombing, Tri Octaviani; Tutkey, Monica R.
JURNAL SIMETRIK Vol. 14 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/js.v14i1.2387

Abstract

Permasalahan banjir berawal dari peningkatan jumlah penduduk, perubahan iklim dan perubahan tata guna lahan. Peningkatan penduduk yang tidak diimbangi dengan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan yang memadai mengakibatkan pemanfaatan lahan yang tidak tertib, itu yang menyebabkan permasalahan drainase menjadi sangat kompleks.Tata guna lahan yang tidak memperhatikan kegunaan wilayah bisa mengakibatkan permasalahan banjir. Hal ini juga terjadi di daerah Batu Merah sampai Puncak Bogor, Kelurahan Amantelu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas saluran drainase eksisting dan merencanakan desain alternatif penanganan luapan. Debit rencana saluran drainase dihitung dengan metode Gumbel berdasarkan data curah hujan di Kota Ambon dari tahun 2011 sampai 2021. Berdasarkan hasil analisa kapasitas saluran untuk kala ulang 2, 5 dan 10 tahun berturut-turut untuk Jl. Rijali K1a 0,050 m³/s, 0,085 m³/s, 0,109, K2a 0,034 m³/s, 0,058 m³/s, 0,074 m³/s, dan K3a 0,005 m³/s, 0,009 m³/s, 0,011 m³/s dan Jl. Pitu Ina K1b 0,010 m³/s, 0,017 m³/s, 0,022 m³/s, K2b 0,047 m³/s, 0,079 m³/s, 0,101 m³/s, K3b 0,181 m³/s, 0,308 m³/s, 0,392 m³/s saluran drainase Jl. Rijali hasilnya memenuhi sedangkan untuk Jl. Pitu Ina tidak memenuhi. Dengan demikian dimensi untuk ruas Jl. Pitu ina diperbesar berturut-turut menjadi lebar 0,80 m; 1,05 m; 1,30 m dengan kedalaman 0,90 m; 1,20 m; 1,80 m.
EVALUASI KINERJA JARINGAN DAERAH IRIGASI WAY METEN BERBASIS e-PAKSI Haumahu, Rian Michael; Warniyati, Warniyati; Sihombing, Tri Octaviani; Tutkey, Monica R.
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 11 No. 01 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam sistem irigasi, pengawasan dan pengendalian terhadap operasional jaringan irigasi secara teratur merupakan hal yang sangat penting. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibentuklah sistem operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air guna mencegah terjadinya kerusakan maupun penurunan fungsi. Pengelolaan ini dilakukan dengan mempertimbangkan prioritas penanganan terhadap kerusakan yang terjadi pada sistem irigasi. Berdasarkan prioritas tersebut, dilakukan evaluasi terhadap kinerja jaringan irigasi, mengingat sistem irigasi merupakan suatu kesatuan yang saling terintegrasi. Salah satu alat bantu yang digunakan dalam proses ini adalah e-PAKSI (Evaluasi Performa dan Kinerja Sistem Irigasi), yang berfungsi untuk mengolah data irigasi secara masif dan menghasilkan skala prioritas penanganan kerusakan berdasarkan indeks penilaian kinerja irigasi. Berdasarkan hasil evaluasi dengan metode ini, ditemukan bahwa kinerja irigasi terburuk berada pada Daerah Irigasi (D.I) Way Meten, yang mencakup empat saluran: saluran primer 1d Way Meten, saluran sekunder 1a Way Aha, saluran primer 1c Way Meten, dan saluran sekunder 1f Mako.
ANALISIS DEBIT DAN TINGGI MUKA AIR BANJIR SUNGAI WAY RUHU KOTA AMBON Laipeny, Teddy Jackson; Warniyati, Warniyati; Sihombing , Tri Octaviani; Tutkey, Monica R.
JURNAL SIMETRIK Vol 15 No 1 (2025): JUNI
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/js.v15i1.2304

Abstract

The Way Ruhu River is one of the rivers in Ambon City, Maluku, empties into Ambon Bay, has a length of 8.37 km, and is one of the rivers that is prone to flooding. There have been several floods on this river and the most severe occurred in early August 2012 where flash floods occurred and caused considerable losses to the people living around the Way Ruhu River. The research location was carried out on the Wai Ruhu River in Ambon City - Maluku Province. Geographically, the Wai Ruhu River is located between 3°39'44.18" - 3°41'39" South Latitude and 128°11'49.06" - 128°13'46.47" East Longitude. The stages of this research are processing rainfall data, choosing the appropriate rainfall frequency distribution method. The distribution of rainfall frequency referred to in this case is the normal method, Gumbel, Normal Log and Pearson III Log. Testing the accuracy of the results of this method using the Chi Square method. Calculating the planned discharge using the HSS Nakayasu Method. Conclusions from the results of the analysis of the cross-sectional capacity of the Way Ruhu River using HEC-RAS, the highest water level considered is at point S14. At the 10 year discharge period, the flood height was 0.16 m with a discharge of 237.04 m3/sec, 25 years was 0.64 m with a discharge of 282.43 m3/sec, 50 years was 0.89 m with a discharge of 316. 69, 100 years with a discharge of 351.16 m3/s, and for 200 years of 1 m with a discharge of 385.10 m3/s. The solution to the capacity of the Way Ruhu River is to improve the river cross-section. It is necessary to carry out routine maintenance on the canal such as cleaning grass and rubbish because this can affect the storage capacity. There is a need to provide outreach to the community about the impacts caused by the overflow of the Way Ruhu River so that the community and the Regional Government can work together in maintaining and maintaining the infrastructure that has been built. Keywords: River, Discharge, Flood, HEC-RAS
Penilaian Kerusakan Pantai di Kecamatan Teluk Ambon dan Prioritas Penanganannya Sihombing, Tri Octaviani; Tutkey, Monica R.; Warniyati, Warniyati
Jurnal Teknik Sipil Vol 21 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v21i2.10311

Abstract

Assessment of Beach Damage in Teluk Ambon Sub-district and Prioritisation of Handling. In the management of coastal areas, the assessment of the level of damage to coastal protective buildings is an initial planning step in controlling, preventing, protecting and restoring damage to land, infrastructure and public infrastructure in coastal areas. Assessment or evaluation of the level of coastal damage is needed to find locations of coastal damage that require immediate action. This research was conducted to assess the level of coastal damage and prioritize the handling of coastal protection buildings along the Teluk Ambon sub-district which consists of 8 districts / villages which are then divided into several segments. Each segment was separated by the estuary or edge of the coastal protection structures under review. This study starts by collecting data on damage to coastal structures, analyzing it, then weighing the level of damage and determining the priority of handling. The assessment was conducted in reference to the Circular Letter of the Minister of Public Works No. 08/SE/M/2010 on Guidelines for Beach Damage Assessment and Prioritization of Handling. The coastal damage parameters analyzed include damage/failure of coastal buildings with EA-2 code. The results showed that there were no beach buildings that suffered very heavy (ASB), very heavy (AB) and heavy (B) damage. Coastal buildings that experienced moderate damage (S) with less priority (D) were located in segment 4b of Laha Village. Coastal structures that suffered minor damage with no priority are in segments 1 to 4 of Hunuth Village, segments 1 to 5 of Poka Village, segments 1 to 3 of Rumah Tiga Village, Segments 1 and 2 of Wayame Village, segments 1 to 8 of Hative Besar Village, segments 1 to 4 of Tawiri Village, and segments 1 to 4a of Laha Village.
Analisa Kapasitas Saluran Drainase Ruas Jl. Rijali Kota Ambon dan Alternatif Penanganannya Toisuta, Juan Gerald; ., Warniyati; Sihombing, Tri Octaviani; Tutkey, Monica R.
JURNAL SIMETRIK Vol 14 No 1 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/js.v14i1.2387

Abstract

Permasalahan banjir berawal dari peningkatan jumlah penduduk, perubahan iklim dan perubahan tata guna lahan. Peningkatan penduduk yang tidak diimbangi dengan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan yang memadai mengakibatkan pemanfaatan lahan yang tidak tertib, itu yang menyebabkan permasalahan drainase menjadi sangat kompleks.Tata guna lahan yang tidak memperhatikan kegunaan wilayah bisa mengakibatkan permasalahan banjir. Hal ini juga terjadi di daerah Batu Merah sampai Puncak Bogor, Kelurahan Amantelu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas saluran drainase eksisting dan merencanakan desain alternatif penanganan luapan. Debit rencana saluran drainase dihitung dengan metode Gumbel berdasarkan data curah hujan di Kota Ambon dari tahun 2011 sampai 2021. Berdasarkan hasil analisa kapasitas saluran untuk kala ulang 2, 5 dan 10 tahun berturut-turut untuk Jl. Rijali K1a 0,050 m³/s, 0,085 m³/s, 0,109, K2a 0,034 m³/s, 0,058 m³/s, 0,074 m³/s, dan K3a 0,005 m³/s, 0,009 m³/s, 0,011 m³/s dan Jl. Pitu Ina K1b 0,010 m³/s, 0,017 m³/s, 0,022 m³/s, K2b 0,047 m³/s, 0,079 m³/s, 0,101 m³/s, K3b 0,181 m³/s, 0,308 m³/s, 0,392 m³/s saluran drainase Jl. Rijali hasilnya memenuhi sedangkan untuk Jl. Pitu Ina tidak memenuhi. Dengan demikian dimensi untuk ruas Jl. Pitu ina diperbesar berturut-turut menjadi lebar 0,80 m; 1,05 m; 1,30 m dengan kedalaman 0,90 m; 1,20 m; 1,80 m.
Tinjauan Infrastruktur Sanitasi Air Limbah Domestik Di Kelurahan Batu Meja Kota Ambon Saptenno, Joyvaldo A.; Taihuttu, Felix; Tutkey, Monica R.
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran air di Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh aktifitas manusia yang meninggalkan limbah pemukiman, limbah pertanian, dan limbah industri termasuk pertambangan. Limbah pemukiman mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan oleh daerah pemukiman atau rumah tangga. Limbah pemukiman ini bisa berupa sampah organik (kayu, daun dll), dan sampah nonorganik (plastik, logam, dan deterjen). Lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh di Kota Ambon meliputi sejumlah 27 (dua puluh tujuh) lokasi termasuk daerah Skip Dalam dengan total luas daerah mencapai 13,91 Ha. Kawasan kumuh ini ditandai dengan kondisi rumah yang tidak teratur, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan minimnya infrastruktur dasar, termasuk sistem sanitasi air limbah yang layak. Permasalahan ini sangat krusial karena sebagian besar rumah tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau septic tank yang sesuai standar, sehingga limbah domestik sering dibuang langsung ke lingkungan terbuka atau ke badan air seperti sungai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yang mengacu pada survey dan dokumentasi di lapangan sedangkan data sekunder diperoleh dari pembagian kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat dan akan dihitung nilai rata-rata (mean) serta perhitungan dalam estimasi anggaran biaya pada Pembangunan septik tank berdasarkan SNI-03-2398-2017. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa seluruh warga telah memiliki Septik tank pribadi dan WC pribadi dengan jenis septic tank terpisah, dan limbah harian yang dihasilkan adalah limbah air kamar mandi, limbah air dapur, dan limbah cucian dengan presentasi pembuangan limbah adalah sebesar 61,51% masyarakat membuang air limbah melalui septik tank merupakan air limbah rumah tangga berjenis Black Water sedangkan untuk 55,46% dan 4,3% merupakan air limbah berjenis Gray Water. Dari perhitungan Rencana Anggaran Biaya yang telah dilakukan, untuk membangun 1 unit septik tank yang sesuai berdasarkan SNI-03-2398-2017, dibutuhkan dana Rp. 9,545,624.21.