Dalam sistem irigasi, pengawasan dan pengendalian terhadap operasional jaringan irigasi secara teratur merupakan hal yang sangat penting. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibentuklah sistem operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air guna mencegah terjadinya kerusakan maupun penurunan fungsi. Pengelolaan ini dilakukan dengan mempertimbangkan prioritas penanganan terhadap kerusakan yang terjadi pada sistem irigasi. Berdasarkan prioritas tersebut, dilakukan evaluasi terhadap kinerja jaringan irigasi, mengingat sistem irigasi merupakan suatu kesatuan yang saling terintegrasi. Salah satu alat bantu yang digunakan dalam proses ini adalah e-PAKSI (Evaluasi Performa dan Kinerja Sistem Irigasi), yang berfungsi untuk mengolah data irigasi secara masif dan menghasilkan skala prioritas penanganan kerusakan berdasarkan indeks penilaian kinerja irigasi. Berdasarkan hasil evaluasi dengan metode ini, ditemukan bahwa kinerja irigasi terburuk berada pada Daerah Irigasi (D.I) Way Meten, yang mencakup empat saluran: saluran primer 1d Way Meten, saluran sekunder 1a Way Aha, saluran primer 1c Way Meten, dan saluran sekunder 1f Mako.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025