Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Kode Etik Pariwisata Pada Desa Wisata Di Yogyakarta Untuk Mencapai Sustainable Development Goals maximianus agus prayudi
EDUTOURISM Journal Of Tourism Research Vol. 5 No. 01 (2023): HOSPITALITY AND TOURISM
Publisher : Samarinda State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53050/ejtr.v5i01.405

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan kode etik pariwisata desa wisata di Yogyakarta untuk mendukung pariwisata yang berkelanjutan dalam rangka memenuhi Sustainability Development Goals (SDGs). Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi yang dianalisis menggunakan teknik Miles dan Huberman meliputi reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 desa wisata yaitu Sidorejo, desa wisata Iklim Karangtanjung, desa wisata Kampung Flory, desa wisata Kadisobo II Sleman, dan desa wisata Kalurahan Madani Tepus (Dewi Kampus) telah menerapkan 9 (sembilan) kode etik pariwisata dari 10 pasal yaitu kontribusi pariwisata terhadap saling pengertian dan rasa hormat diantara masyarakat, pariwisata sebagai wahana pemenuhan individu dan kolektif, faktor dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan, pengguna warisan budaya umat manusia dan kontributor peningkatan dalam pariwisata, kegiatan pariwisata yang bermanfaat bagi negara dan komunitas tuan rumah, kewajiban pemangku kepentingan dalam pengembangan pariwisata, hak atas pariwisata, kebebasan pergerakan wisatawan, hak-hak pekerja dan pengusaha di industri pariwisata, sedangkan Implementasi prinsip-prinsip Kode Etik Global untuk Pariwisata belum sepenuhnya terealisasi. Hal yang belum dipenuhi adalah fasilitas penukaran uang karena jangkauan wisatawan masih lokal. Selain itu juga belum ada investor maupun pengusaha yang menanam modal di desa wisata sehingga pendanaan untuk pengembangan desa wisata masih mengandalkan pemasukan dari wisatawan dan pemerintah setempat.
Potensi Wisata Jogja Planning Gallery Ajie Wicaksono; Maximianus Agus Prayudi
EDUTOURISM Journal Of Tourism Research Vol. 5 No. 02 (2023): HOSPITALITY AND TOURISM
Publisher : Samarinda State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53050/ejtr.v5i02.670

Abstract

Jogja Planning Gallery merupakan salah satu destinasi wisata baru yang akan dibangun tahun 2024. Wisata ini menawarkan gambaran Yogyakarta dari masa lalu, masa kini, hingga prediksi masa depan, terutama sejarah dan filosofi Yogyakarta dan bangunan Jogja Planning Gallery tersebut. Destinasi yang masih dalam pengerjaan ini belum memberikan hasil bagaimana ketertarikan dan minat wisatawan terhadap Jogja Planning Gallery. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi wisata Jogja Planning Gallery. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptiif kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep bangunan dan atraksi di Jogja Planning Gallery menjadi wisata potensial karena belum pernah ada sebelumnya terutama di Yogyakarta. Bangunan Jogja Planning Gallery memiliki filosofi dan maknanya sendiri, sedangkan isi dari bangunan tersebut menawarkan sejarah dan perencanaan pengembangan Yogyakarta dari masa lalu hingga masa depan sehingga tampilannya akan menggunakan teknologi tinggi. Bangunan ini juga menyediakan ruangan-ruangan untuk pameran dan panggung untuk pentas seni dan budaya. Secara keseluruhan, keberadaan Jogja Planning Gallery juga memenuhi 4A yaitu attraction, accessibility, amenity, dan ancillary yaitu destinasi wisata yang unik dan menarik, kemudahan akses karena terletak di Malioboro sebagai ikon Yogyakarta, dukungan fasilitas yang diperlukan wisatawan seperti hotel dan tempat makan, serta berbagai fasilitas pendukung yang dapat dimanfaatkan wisatawan.
Analisis Dampak Penyelenggaraan Fifa World Cup U-17 Pada Sektor Pariwisata Di Indonesia Ajie Wicaksono; Maximianus Agus Prayudi
EDUTOURISM Journal Of Tourism Research Vol. 6 No. 01 (2024): HOSPITALITY AND TOURISM
Publisher : Samarinda State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53050/ejtr.v6i01.760

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan event Piala Dunia U-17 FIFA tahun 2023 terhadap pariwisata Indonesia. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan sumber data sekunder yang dikumpulkan melalui dokumentasi. Dokumen yang digunakan yaitu studi literatur yang diperoleh secara digital meliputi buku, jurnal penelitian, sumber berita yang sahih, serta sumber-sumber digital lain yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Analisis data menggunakan Miles Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 FIFA memberikan dampak positif dan signifikan bagi sektor pariwisata. Terdapat 4 (empat) sektor yang meningkat pendapatannya dengan adanya event tersebut yaitu sektor hotel, restoran, transportasi, dan UMKM.
Faktor Pendukung Dan Penghambat Perkembangan Pengunjung Ke Obyek Wisata Goa Cerme Di Imogiri Bantul Maximianus Agus Prayudi
JURNAL NUSANTARA Vol 6 No 2 (2023): Edisi 12 SEP 2023
Publisher : AKPARDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63986/nsn.v6i2.70

Abstract

Dampak pandemi Covid-19 terhadap kehidupan perekonomian sangat terasa. Banyak terjadi pengangguran dan penurunan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke obyek wisata di Indonesia. Kondisi ekonomi agak tepuruk sehingga diharapkan obyek-obyek wisata termasuk Goa Cerme dapat mendongkrak kondisi ekonomi yang memprihatinkan menjadi kebangkitan ekonomi sesudah terjadinya pandemi Covid-19. Metode yang digunakan untuk penyusunan artikel ini adalah metode dokumentasi dan observasi untuk pengumpulan data, dan metode induktif untuk menganalisis data. Kesimpulan paparan ini adalah keberadaan obyek wisata Goa Cerme tidak mampu meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat dan pemerintah kabupaten Bantul dan Gunungkidul karena faktor penghambat (kondisi infrastruktur, kebersihan, kenangan, rambu-rambu petunjuk dan dualisme pengelolaan) lebih dominan dari pada faktor pendukung (keindahan dan kesejukan serta kelengkapan sarana prasarana). Disarankan terutama dalam bidang pengelolaan obyek wisata yang dualisme pengelolaan dapat diatasi melalui Peraturan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yakni tidak ada pungutan retribusi dua kali, serta adanya petugas kebersihan di lokasi obyek wisata Goa Cerme sehingga mampu menjaga kebersihan lingkungan.