Salsadilah, Nijma Auliah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TAFSIR DI MEDIA SOSIAL: (Analisis Makna Takdir Oleh Ustadz Adi Hidayat di Youtube) Salsadilah, Nijma Auliah; Danial
Rausyan Fikr: Jurnal Ilmu Studi Ushuluddin dan Filsafat Vol. 20 No. 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/rsy.v20i1.2492

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penafsiran takdir oleh ustadz Adi Hidayat dalam QS. al-A’la/87:3 di YouTube, menganalisis tanggapan netizen terhadap penafsiran ustadz Adi Hidayat tentang takdir di YouTube, dan menganalisis implikasi terhadap netizen di YouTube terkait penafsiran makna takdir oleh ustadz Adi Hidayat. Data kemudian dianalisis menggunakan teori hermeneutika dan teori etnografi virtual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, menurut ustadz Adi Hidayat dalam penafsirannya tentang takdir, qadar adalah mengatur, mengendalikan tatakelola kehidupan dan merupakan ketetapan Allah pada setiap hamba yang dikukuhkan sejak dalam masa kandungan dan tidak akan berubah sampai wafat menghadap Allah Swt. Sedangkan qadha adalah keputusan Allah yang menetapkan segala hal berdasar dengan kebijakan-Nya mengenai sistem kehidupan. Kemudian takdir merupakan keadaan dan kesesuaian pada setiap yang menimpa makhluk dan maslahatnya. Adapun tanggapan netizen terhadap penafsiran yang dilakukan oleh ustadz Adi Hidayat tentang takdir terdapat tiga kelompok yaitu, tanggapan positif berupa kalimat persetujuan, kemudian tanggapan negatif berupa kalimat ketidaksetujuan, serta tanggapan netral berupa kalimat pertanyaan atau jawaban dari netizen. Peneliti kemudian menemukan dua implikasi, yaitu implikasi positif yakni, netizen memuji ustadz Adi Hidayat, mendapatkan motivasi untuk semangat dalam beribadah dan lainnya. Adapun implikasi negatif timbul akibat perdebatan di kolom komentar YouTube hingga saling mencela.
TAFSIR DI MEDIA SOSIAL: (Analisis Makna Takdir Oleh Ustadz Adi Hidayat di Youtube) Salsadilah, Nijma Auliah; Danial
Rausyan Fikr: Jurnal Ilmu Studi Ushuluddin dan Filsafat Vol. 20 No. 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/rsy.v20i1.2492

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penafsiran takdir oleh ustadz Adi Hidayat dalam QS. al-A’la/87:3 di YouTube, menganalisis tanggapan netizen terhadap penafsiran ustadz Adi Hidayat tentang takdir di YouTube, dan menganalisis implikasi terhadap netizen di YouTube terkait penafsiran makna takdir oleh ustadz Adi Hidayat. Data kemudian dianalisis menggunakan teori hermeneutika dan teori etnografi virtual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, menurut ustadz Adi Hidayat dalam penafsirannya tentang takdir, qadar adalah mengatur, mengendalikan tatakelola kehidupan dan merupakan ketetapan Allah pada setiap hamba yang dikukuhkan sejak dalam masa kandungan dan tidak akan berubah sampai wafat menghadap Allah Swt. Sedangkan qadha adalah keputusan Allah yang menetapkan segala hal berdasar dengan kebijakan-Nya mengenai sistem kehidupan. Kemudian takdir merupakan keadaan dan kesesuaian pada setiap yang menimpa makhluk dan maslahatnya. Adapun tanggapan netizen terhadap penafsiran yang dilakukan oleh ustadz Adi Hidayat tentang takdir terdapat tiga kelompok yaitu, tanggapan positif berupa kalimat persetujuan, kemudian tanggapan negatif berupa kalimat ketidaksetujuan, serta tanggapan netral berupa kalimat pertanyaan atau jawaban dari netizen. Peneliti kemudian menemukan dua implikasi, yaitu implikasi positif yakni, netizen memuji ustadz Adi Hidayat, mendapatkan motivasi untuk semangat dalam beribadah dan lainnya. Adapun implikasi negatif timbul akibat perdebatan di kolom komentar YouTube hingga saling mencela.
KONSTRUKSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH DALAM TAFSIR AL-AZHAR: SEBUAH ANALISIS WACANA KRITIS Salsadilah, Nijma Auliah; Indal Abror
EL-MAQRA' Vol 5 No 2 (2025): November
Publisher : IAIN KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/elmaqra.v5i2.11926

Abstract

This research analyzes how Muhammadiyah ideology influences Buya Hamka's interpretation in his Tafsir Al-Azhar through Fairclough's Critical Discourse Analysis (CDA). Using library research methodology with a qualitative approach, this study examines three selected Quranic verses: QS. Ali 'Imran :104 (structured da'wah), QS. Al-Baqarah :170 (rationalism and anti-taqlid), and QS. Al-Ma'un :1-7 (concrete social action). The findings reveal that Hamka consistently employs lexical choices and discourse strategies that reflect three dimensions of Muhammadiyah ideology: (1) structured organization, (2) rationalism, and (3) concrete social action. At the textual level, word choices such as "systematic," "organized," and "good management" demonstrate that da'wah is a collective project requiring organizational structure. At the discourse level, Hamka employs rhetorical strategies to provide Quranic legitimacy for Muhammadiyah's da'wah program. At the socio-cultural level, the tafsir functions as a medium for socializing organizational values to its readers. The three dimensions are integrated into a consistent narrative pattern: rational thinking structured organization concrete social action. This research contributes to understanding the role of tafsir as an arena where religious meaning is contested and reconstructed according to the contextual needs of modern Islamic movements. The research implications are relevant to tafsir studies, inter-Islamic tradition dialogue, and religious education in Indonesia.