Pertolongan pertama masyarakat dalam menangani gigitan ular seringkali dilakukan secara tradisional seperti menghisap ataupun membakar luka. Langkah tersebut justru memberikan efek perburukan kondisi pada korban gigitan ular. Penyebab utama dilakukannya intervensi ini karena masih terbatasnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Melihat masalah yang ada maka tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian edukasi pertolongan pertama gigitan ular terhadap pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Desa Lok Buntar. Penelitian kuantitatif ini menggunakan rancangan Pre-eksperiment dengan pendekatan One group pre-post test. Uji analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji wilcoxon karena data berdistribusi tidak normal. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berusia anatar 36-45 tahun dengan jenis kelamin perempuan. Mayoritas pendidikan terakhir yang paling banyak adalah SD yang semuanya bekerja sebagai petani. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang sebelum diberikan edukasi yaitu sebanyak 11 orang (73,3%) dan memiliki keterampilan kategori kurang sebelum diberikan edukasi sebanyak 15 0rang (100%). Setelah diberikan edukasi, seluruh responden memiliki pengetahuan dan keterampilan baik yaitu sebanyak 15 orang (100%). Hasil uji analisa didapatkan nilai p 0,001 < 0,005. Melihat hasil yang ada maka disimpulkan pemberian edukasi pertolongan pertama gigitan ular berpengaruh terhadap pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Desa Lok Buntar. Melihat hasil yang ada maka diharapkan masyarakat mampu mengimplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.