Permintaan energi di Indonesia terus meningkat setiap tahun, tetapi tidak seimbang dengan pasokan energi yang tersedia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk yang terus bertambah, penggunaan energi yang tidak efisien, dan kurangnya pengelolaan dalam memanfaatkan sumber daya. Untuk mengurangi penggunaan bahan bakar konvensional seperti minyak, gas, dan batubara, perlu dicari sumber energi alternatif, salah satunya biobriket batubara. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan kulit kayu gelam untuk campuran biobriket batubara. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan uji sampel biobriket di laboratorium dengan beberapa komposisi campuran. Uji laboratorium yang dilakukan adalah uji proximate yaitu inherent moisture (IM), Ash Content, Volatile Matter(VM), Calorific Value(CV) dan uji pembakaran. Komposisi biobriket terdiri dari batubara, kulit kayu gelam, perekat (getah damar), kaolin dan kapur. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan biobriket batubara terbaik menggunakan campuran kulit kayu gelam Komposisi terbaik dari sampel G1 dengan komposisi 60% batubara, 20% kulit kayu gelam, 15% perekat, 3% kaolin, 2% Kapur, menunjukkan hasil uji IM 6,67%, Ash 14,52%, VM 52,57%, FC 26,24%, CV 6.030,6 cal/g, dan lama bakar 14.760 detik.