Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

41 YEARS PREGNANT WOMAN WITH CEPHALO PELVIC DISPROPORTION (CPD) Andriani, Jatri Amellcia
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 10 No 2 (2024): JIMKI (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia) Volume 10 Nomor 2 Periode O
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53366/jimki.v10i2.569

Abstract

Pendahuluan: Disproporsi kepala panggul merupakan keadaan yang menggambarkan ketidakseimbangan antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak bisa keluar melalui vagina. Secara global, mortalitas akibat partus macet yang disebabkan oleh CPD berjumlah 3-8%. Kejadian ini lebih sering terjadi di Asia, karena orang-orang Asia cenderung memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari orang barat Ilustrasi Kasus : . Dalam laporan ini menyajikan kasus wanita hamil 41 tahun, G2P1A0 39+5 minggu, datang dengan keluhan kencang-kencang. Pasien merupakan rujukan rujukan dari bidan Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, Pemeriksaan pada fundus uteri didapatkan hasil setinggi 28 cm, ditemukan denyut jantung janin normal dan reguler, pemeriksaan VT dengan pembukaan 4, hodge I, batas bawah anak adalah kepala, floating. Tataksana dilakukan Sectio Caesaria. Diskusi: Disproporsi kepala panggul yaitu suatu keadaan yang timbul karena tidak adanya keseimbangan antara panggul ibu dengan kepala janin disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar sehingga tidak dapat melewati panggul ataupun kombinasi keduanya. Simpulan: Pasien Ny. H usia 41 tahun keadaan umum pasien baik dan janin dalam batas normal sesuai dengan usia kehamilannya. Pada pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Pasien didiagnosis G2P1A0 Hamil 39+5 minggu. Terminasi dilakukan Sectio saecaria bayi berjenis kelamin laki-laki, berat badan lahir 3050gr, panjang badan lahir 47cm, Lingkar kepala 35cm, Lingkar dada 31 cm. Terdapat testis (+), penis (+), anus (+), cacat (-).
Pengaruh Bentuk Keluarga dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Depresi Remaja di Era Pandemi Covid-19 Andriani, Jatri Amellcia; Romadhon, Yusuf Alam; Herawati, Erna; Candrasari, Anika
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan:. Selama pandemi di Amerika Serikat jumlah orang yang ingin bercerai naik 34% dari maret hingga juni tahun ini. Tinggal di rumah dengan pasangan mereka mungkin ideal bagi sebagian orang, bagi yang lain hal itu dapat menambah stres dan konfrontasi pada pernikahan yang sudah tegang, dan dipaksa untuk tinggal di rumah dapat memberi pasangan yang tidak bahagia lebih banyak kesempatan untuk memikirkan perceraian. Pada saat pandemi para remaja yang kehilangan orang tua mungkin tidak dapat bersama orang yang dicintai ketika mereka meninggal, atau tidak dapat berduka atas kematian seseorang secara langsung dengan teman dan keluarga. Pada tingkat pendidikan orangtua yang rendah terhadap covid-19 pada siswa yang mana mempengaruhi tingkat pendapatan orang tua yang biasanya. Yang mana saat pandemi ini juga banyak orang-orang diberhentikan pekerjaannya. Hal tersebut mempengaruhi remaja saat school from home serta susahnya anak tersebut mendapat Wifi karena pendapatan orang tua. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi mental anak tersebut. Tujuan: Untuk Menganalisis pengaruh bentuk keluarga dan tingkat pendidikan orang tua terhadap tingkat depresi remaja di era pandemi covid-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah remaja yang tinggal dibeberapa wilayah di Indonesia, yang terjangkau dalam jejaring sosial secara online dengan memenuhi kriteria restriksi dan dilaksanakan pada Desember 2020. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah data identitas responden, kuesioner skala L-MMPI, angket penelitian, dan kuesioner DASS-21. Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil uji chi square menunjukkan hasil yang signifikan dengan OR = 2,709 dan nilai p = 0,019 untuk bentuk keluarga dan didapatkan hasil yang tidak signifikan untuk tingkat pendidikanorang tua yaitu OR = 2,040 dan p nilai = 0,137. Kesimpulan: Terdapat pengaruh bentuk keluarga terhadap tingkat depresi dan tidak ada pengaruh yang bermakna antara tingkat pendidikan orang tua terhadap tingkat depresi.