Tingkat produktivitas panen gabah di Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Subang, Jawa Barat cukup tinggi, namun proses produksi beras relatif lambat dan menuntut lebih banyak tenaga kerja. Keluhan yang banyak diderita oleh pekerja terdapat pada gangguan pada bahu kanan, sakit pada bagian lengan atas hingga punggung, keluhan sakit pada otot paha hingga betis dikarenakan posisi pekerja yang jongkok saat melakukan aktivitas pemasukan gabah ke dalam karung secara manual menggunakan sekop. Praktik ini sering kali menimbulkan keluhan dan kelelahan otot pada petani atau pekerja. Posisi pekerja tersebut berisiko dikarenakan posisi jongkok tersebut jika dilakukan secara berulang dan dalam kondisi waktu yang terlalu lama dapat meningkatkan risiko penyakit Musculoskeletal Disorder (MSDs). Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun alat pemasukan gabah ke dalam karung untuk mengurangi kelelahan otot pekerja serta mempercepat proses pemasukan padi ke dalam karung. Penelitian ini menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) yang dikombinasikan dengan pendekatan Nordic Body Map (NBM) dengan responden sebanyak lima orang pekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rancang bangun alat pemasukan gabah yang nyaman untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pekerja adalah dengan alas duduk yang memiliki tinggi 106,5 cm, lebar rangka 44,6 cm, diameter corong keluar 92 cm, lebar 10,6 cm, dan pegangan penyedot input tinggi 106,5 cm. Hasil rancang bangun diukur menggunakan metode Nordic Body Map (NBM), didapatkan hasil bahwa tingkat resiko berada dalam kategori “rendah” dan terjadi terjadi penurunan tingkat keluhan pekerja sebesar 65% dari 399 menjadi 140.