Arianti Nalle, Novi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS MANAJEMEN PENANGGULANGAN STUNTING OLEH PEMERINTAH DESA DI DESA BANFANU KECAMATAN NOEMUTI KABUAPTEN TIMOR TENGAH UTARA Arianti Nalle, Novi; Larasati, Endang
Journal of Public Policy and Management Review Vol 13, No 2: April 2024
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jppmr.v13i2.43651

Abstract

Setiap tahun, pemerintah berkomitmen untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia. Desa Banfanu memiliki tingkat prevelensi stunting tertinggi di wilayah Puskesmas Noemuti Kabupaten Timor Tengah Utara. Tujuan dari penelitian ini menganalisis dan mendeskripsikan manajemen yang dilakukan pemerintah desa serta faktor penghambat dalam penanggulangan stunting di Desa Banfanu Kecamatan Noemuti Kabupaten Timor Tengah Utara. Tipe penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen penanggulangan stunting oleh Pemerintah Desa di Desa Banfanu telah memenuhi tahapan fungsi manajemen menurut teori George R. Terry. Perencanaan program juga didasarkan pada lima pilar strategi percepatan penurunan stunting dan Keputusan Bupati Timor Tengah Utara Nomor 179 Tahun 2022 tentang Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting mengatur tahapan pengorganisasian program. Semua pihak, termasuk Kantor BKKBN, Dinas Kesehatan, Tim Pertahanan, Kader, Kepala Desa, TPK, Camat, Pihak Puskesmas, tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat, terlibat dalam koordinasi. Pengawasan dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui laporan tertulis dan pertemuan yang diselenggarakan secara langsung melalui rembuk stunting. Faktor penghambat termasuk pola asuh keluarga, gaya hidup tradisional, pemahaman orang tua yang terbatas tentang stunting, dan informasi yang tidak merata tentang penyuluhan. Rekomendasi yang dapat diberikan termasuk penetapan standar untuk indikator perencanaan program, penerapan metode yang lebih inovatif atau menarik untuk menarik keluaraga stunting, pelaksanaan survei berkala tentang penyebaran informasi, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang stunting, khususnya orang tua di Desa Banfanu