Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA OPTIMALISASI PENGAWASAN KEIMIGRASIAN DALAM MENANGANI WNA ILEGAL BEKERJA SEBAGAI DOSEN DI TULUNGAGUNG (STUDI KASUS KANTOR IMIGRASI KELAS II NON TPI BLITAR) Nashiir, Mohammad; Zahidi, Syaprin
Journal of Law and Border Protection Vol 6 No 1 (2024): JLBP : Journal of Law and Border Protection
Publisher : Polteknik Imigrasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52617/jlbp.v6i1.580

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengawasan imigrasi terkait penangkapan dosen WNA ilegal di Kantor Imigrasi Non TPI II Blitar. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan data primer dari wawancara dengan Kepala Subseksi Penindakan Keimigrasian Dendy Wibisono Tjahyoutomo dan data sekunder dari berita serta sumber pendukung lainnya. Hasil penelitian menyoroti kerentanan sistem pengawasan imigrasi Indonesia setelah kasus penangkapan dosen WNA Singapura. Implikasi dari penelitian ini termasuk perlunya peningkatan pengawasan untuk mencegah kejadian serupa, meningkatkan kerjasama internasional dalam pertukaran informasi dan koordinasi penegakan hukum terkait imigrasi ilegal, serta melakukan perbaikan kebijakan imigrasi untuk menghadapi tantangan masa depan dan pembuatan aturan keimigrasian yang memiliki efek jera. Rekomendasi yang diusulkan mencakup penguatan pengawasan imigrasi dengan meningkatkan mekanisme identifikasi dan pemantauan terhadap orang asing di Indonesia, peningkatan kerjasama lintas negara dalam pertukaran informasi intelijen untuk mengatasi ancaman imigrasi ilegal, dan penegakan hukum yang lebih tegas dalam menghadapi pelanggar imigrasi serta adopsi aturan keimigrasian yang ketat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan memberikan pemahaman yang mendalam tentang pengawasan imigrasi di Indonesia melalui studi kasus yang terjadi di Kantor Imigrasi Non TPI II Blitar, dengan harapan dapat menjadi dasar untuk perbaikan kebijakan dan tindakan lebih lanjut keimigrasian dalam menghadapi tantangan imigran illegal serupa di masa mendatang.
Driving factors behind Indonesia’s 2015 decision to cooperate with Malaysia in CPOPC: Economic, political, and environmental considerations Nashiir, Mohammad; Krisnamukti, Tedy Asjad
Jurnal Inovasi Ilmu Sosial dan Politik (JISoP) Vol 7 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jisop.v7i2.23750

Abstract

Indonesia’s palm oil industry, a cornerstone of national economic growth and rural livelihoods, faced escalating trade barriers and sustainability demands, particularly from the European Union, from 2005 to 2015. This study investigates Driving factors behind Indonesia’s 2015 decision to cooperate with Malaysia in CPOPC: Economic, political, and environmental considerations, using employing Richard C. Snyder’s foreign policy decision-making framework to systematically analyze the interplay of internal and external factors. The research adopts a qualitative explanatory literature review, synthesizing data from peer-reviewed journals, policy documents, and credible news sources published from 2005 to 2015. The analysis reveals that Indonesia’s policy shift was driven by the convergence of domestic economic imperatives such as maintaining export revenues, supporting smallholders, and responding to industry lobbying, and mounting external pressures including discriminatory European Union regulations, NGO campaigns, and global market competition. The formation of CPOPC is shown to be a pragmatic diplomatic response, enhancing Indonesia’s bargaining power, promoting sustainable palm oil standards, and fostering collective action with Malaysia to counter external challenges. This research fills a gap in the literature by demonstrating how multi-level decision-making processes and transnational alliances can be mobilized to safeguard national interests in contested global commodity markets. The findings offer practical insights for policymakers and industry stakeholders on the importance of strategic cooperation and adaptive diplomacy in the face of evolving international trade and sustainability regimes.