Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Waktu Reaksi Transesterifikasi terhadap Mutu Biopelumas dari Red Palm Stearin Tambunan, Andi Supri Tambunan; Fatmayati, Fatmayati; Sihotang, Antonius Jumadi
ABEC Indonesia Vol. 11 (2023): 11th Applied Business and Engineering Conference
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Currently, motor lubricants that are widely consumed are lubricants produced from the processing petroleum. The avaibility of petroleum as raw material for lubricants was decreasing. Therefore we need an alternative material can be further processed into alternative lubricants. This can be done by making biolubricant from processing vegetable oil derivatives. The purpose of this study was to determine the process of makin biolubricant from red palm stearin, to determine the effect of reaction time in the second stage of the transesterification reaction on the quality of biolubricant from red palm stearin and to produce bio lubricant with characteristics according to SNI No. 06-7069.5-2005. Research on the manufacture of this bio lubricant made from red palm stearin used a transesterification process. The fixed variable in the study were temperature 150°C, stirring in 400 rpm, mole ratio 1 : 3.9. and 1% sodium methoxide catalyst. And the variables of this study were the transesterifications time for making triesters TMP, namely 120,150,180,210, and 240. The analysis carried out was analysis of yield, density, viscosity, viscosity index, and corrosion rate. The results of this study showed that the length of time for step 2 transesterification had an effect on viscosity, viscosity index, corossoin rate, and yield. The optimal transesterification time of step 2 is 210 minutes to produce a biolubricant with a kinematic viscosity of 14.7991 cst at 40°C, 6,0991 AT 100°C, a viscosity index of 443 and a corrosion rate of 1.083 mpy.
Pemberdayaan PKK Kabupaten Indragiri Hilir Dalam Inovasi Produksi Minyak Makan Merah Sebagai Pencegahan Stunting Ridwan, M; Veronika, Nina; Yelmi, Harmi; Khairiah, Hanifah; Sihotang, Antonius Jumadi
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 4 No. 4 (2025): November (In Progress)
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/yy15gz69

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi serius yang masih tinggi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Indragiri Hilir dengan prevalensi 18,8%, lebih tinggi dibandingkan target nasional 14% pada tahun 2024 (Kemenkes RI, 2021). Kondisi ini berdampak pada pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan produktivitas anak di masa depan (WHO, 2020). Salah satu intervensi gizi potensial adalah pemanfaatan minyak makan merah, produk olahan dari minyak sawit mentah yang kaya β-karoten sebagai provitamin A dan vitamin E, terbukti mengurangi risiko kekurangan vitamin A dan meningkatkan kadar retinol serum (Dong et al., 2017). Penelitian menunjukkan bahwa minyak makan merah dengan kandungan karoten ≥380 ppm efektif dalam mencegah stunting pada anak usia dini (Khairiah & Sihotang, 2024). Program pengabdian ini melibatkan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Indragiri Hilir sebagai mitra strategis yang memiliki peran penting dalam edukasi gizi keluarga. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan meningkatkan keterampilan kader dalam memproduksi minyak makan merah skala rumah tangga, memperluas pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang, serta membuka peluang usaha baru. Kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi prototipe, serta pendampingan. Jumlah peserta mencapai 72 orang (kader TP PKK dan tenaga puskesmas). Uji mutu awal menunjukkan kadar karoten minyak makan merah sebesar 420 ppm, melebihi ambang minimal 380 ppm. Evaluasi kuisioner menunjukkan peningkatan pemahaman manfaat (+44%), peningkatan pengetahuan teknis (rata-rata 78%), mitra yang telah mencoba prototipe meningkat dari ±20% menjadi 68% (+48%), kemudahan penggunaan dari ±30% menjadi 76% (+46%), dan ketersediaan bahan baku meningkat (+22%). Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan keterampilan kader dalam produksi minyak, kesadaran gizi masyarakat, serta munculnya peluang usaha baru berbasis minyak makan merah. Program ini mendukung pencapaian SDGs, Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi, serta Perpres No. 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting Kegiatan ini membuktikan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui inovasi berbasis komoditas lokal mampu memberikan dampak positif terhadap kesehatan, ekonomi, dan kesejahteraan keluarga