Bank sampah hadir dengan tujuan untuk membangkitkan kesadaran kolektif masyarakat dalam mengelolah sampah disekitarnya. Sama halnya dengan Bank Sampah Delima yang merupakan bank sampah bertempat di RW. 05 Dinoyo. Bank Sampah Delima menawarkan pelayanan kepada masyarakat untuk menukarkan sampah milik mereka menjadi barang berguna dan lebih bernilai ekonomis seperti sembako. Bank sampah akan menerima sampah yang disetor oleh masyarakat kemudian dikonversi dalam satuan poin dan setiap akumulasi poin dari nasabah dapat ditukarkan menjadi barang yang lebih bernilai. Masyarakat yang hendak mendaftarkan dirinya menjadi nasabah bank sampah diharuskan untuk datang secara langsung ke lokasi untuk mengisi data diri mereka sebelum dicatat oleh petugas ke data bank sampah. Akan tetapi beberapa proses pelayanan yang dimiliki oleh Bank Sampah Delima mendapatkan keluhan dari nasabah. Misalnya proses transaksi yang mewajibkan nasabah untuk selalu membawa buku tabungan baik itu saat melakukan penyetoran sampah maupun penukaran poin. Hal ini menjadi kendala bagi nasabah khususnya pada kasus dimana buku tabungan mengalami kecacatan atau kerusakan fisik bahkan sampai terhilang. Informasi jumlah saldo dan riwayat transaksi juga memerlukan untuk membaca buku tabungan jika ingin mengetahuinya yang tidak dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan sebuah aplikasi manajemen transaksi untuk mempermudah proses penyetoran sampah, penukaran poin, dan bahkan registrasi nasabah baru. Aplikasi manajemen transaksi yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan metode waterfall dan menghasilkan artefak berupa aplikasi perangkat bergerak dan dokumen identifkasi kebutuhan pengguna yang teridiri dari 3 aktor, 8 use case aplikasi Android dan 4 use case aplikasi web serta menghasilkan model perancangan sistem yang terdiri dari 8 activity diagram, 8 sequence diagram, class diagram, dan 16 gambar rancangan antarmuka. Pengujian validitas pada aplikasi menghasilkan status yang valid untuk setiap fitur yang disediakan serta menghasilkan skor 85,3 untuk pengujian kebergunaan (usability) dan skor 87% untuk pengujian UAT yang berarti aplikasi memiliki respon positif baik itu terhadap kebergunaan dan kemudahan saat dipakai dan penerimaan pengguna saat diimplementasikan.