Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penanganan Hama Pertanian Sorghum dan Pengelolaan Limbah Organik Pertanian sebagai Solusi Swasembada Ekonomi Petani Gabriel, Azmi Alvian; Ngatini, Ngatini; Pangestu, Lanang; Sugiantoro, Achmad Reflyn; Putri, Afrida Aulia; Sa'diyah, Chalimatus
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v8i2.7338

Abstract

Desa Patihan, Desa Keyongan, Desa Sambangan, dan Desa Moropelang merupakan 4 Desa di Kabupaten Lamongan Jawa Timur dengan potensi komoditas pertanian. Sorgum ditanam oleh masyarakat sebagai solusi kondisi lahan pertanian yang bersifat tadah hujan. Seiring dengan beralihnya musim tanam, potensi tersebut tidak diimbangi dengan keberhasilan panen dari petani yang terus mengalami penurunan produksi sejak tahun 2021-2023 akibat serangan hama tikus, serangga, dan penurunan kesuburan tanah. Dalam rangka menanggulangi serangan hama tikus dan serangga, dibuatlah program pengabdian masyarakat berupa pembuatan dan sosialisasi pestisida alami dari Buah Maja (Aegle marmelos) bagi petani serta penanaman tanaman Refugia di sekitar lahan pertanian. Selain itu, dilaksanakan program pembuatan dan sosialisasi limbah pertanian dan limbah organik rumah tangga yang berguna sebagai pupuk organik lahan pertanian. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan alterĀ­natif solusi penanganan hama sekaligus pengelolaan lingkungan pertanian sehat dengan memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan. Beberapa indikator yang digunakan mengukur peningkatan pemahaman masyarakat diantaranya: pemahaman mengenai manajemen tanaman sehat, pupuk organik dan pestisida alami; pemanfaatan limbah organik dan limbah rumah tangga; metode pengolahan pestisida organik; dan pengetahuan mengenai bunga refugia. Dari hasil program pengabdian masyarakat diketahui adanya peningkatan pengetahuan mengenai program manajemen tanaman sehat sebesar 35% dibandingkan sebelum dilaksanakannya program.