Tuberkulosis (TB) adalah penyakit kronis menular yang memerlukan pengobatan efektif dan konsisten. Kepatuhan pasien terhadap resep obat antituberkulosis (OAT) sangat penting untuk mencapai kesembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik pasien dengan kepatuhan dan tingkat kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien TB paru. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional untuk menganalisis hubungan antara kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien TB paru. Total sampling digunakan dengan 21 responden di Puskesmas Ngemplak, Boyolali. Kepatuhan diukur dengan kuesioner MMAS-8 dan kualitas hidup dengan kuesioner WHOQOL-BREF. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan SPSS 23. Hasilnya, mayoritas responden adalah laki-laki (52%), berusia 35-50 tahun (33%) dan 51-66 tahun (33%), lama pengobatan 4-6 bulan (43%), dengan pendidikan dasar (38%). Sebagian besar responden bekerja (52%) dan tidak memiliki pendapatan (48%). Kepatuhan minum obat pada pasien umumnya tinggi, dengan kualitas hidup berada pada kategori sedang. Terdapat keterkaitan antara jenis kelamin dengan kepatuhan dalam minum obat (p-value: 0,03) serta kepatuhan minum obat dengan kualitas hidup pasien (p-value: 0,04), yang mengindikasikan adanya hubungan.