Sintesis silika mesopori telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pH gelasi dan penambahan surfaktan CTAB terhadap karakter silika mesopori yang dihasilkan, serta kemampuan silika mesopori dalam adsorpsi-desorpsi pada urea. Sintesis silika mesopori dilakukan dengan menambahkan natrium silikat (Na2SiO3) dari abu sekam padi ke dalam larutan CTAB dengan konsentrasi 0,0009 M (MS-3, MS-5, MS-7 dan MS-9). Larutan HCl 3 M ditambahkan secara bertahap hingga mencapai pH 3, 5, 7, 9 dan 11 Penghilangan CTAB dilakukan melalui proses kalsinasi pada suhu 550°C selama 5,5 jam. Selanjutnya diuji kemampuan adsorpsi-desorpsi urea. Karakterisasi hasil menggunakan metode Spektroskopi Serapan Atom (AAS), Gas Surface Analyzer (GSA) Brunauer – Emmett-Teller (BET), Fourier Transform Infra-Red (FTIR), dan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis AAS natrium silikat hasil sintesis mengandung Si sebanyak 32,68%. Analisis FTIR silika hasil sintesis dengan variasi pH gelasi menunjukkan bahwa daerah bilangan gelombang 960-980 cm-1 termasuk golongan Si-OH dan pada daerah 1000-1200 cm-1 merupakan golongan Si-O-Si. kelompok. Spektrum dekonvolusi FTIR juga menemukan bahwa rasio Si-OH/Si-O-Si pada MS-7 lebih tinggi dibandingkan variasi pH gelasi lainnya. Hasil analisis GSA menunjukkan silika gel pada pH 3, 7, dan 11 mempunyai pori-pori berukuran meso dengan diameter pori berturut-turut 3,88 nm, 16,36 nm, dan 9,55 nm. Hasil analisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada larutan urea setelah dilakukan proses adsorpsi-desorpsi menghasilkan kemampuan adsorpsi tertinggi pada MS-7 yaitu sebesar 53,91% dan kemampuan desorpsi terendah pada MS-7 yaitu sebesar 24,10%.