Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Program Paket Kesetaraan Upaya Mengatasi Angka Putus Sekolah Nur Lidya Nurson; windi juwita
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 2 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Paket Kesetaraan menjadi inovasi penting dalam upaya mengatasi angka putus sekolah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami implementasi program tersebut dan dampaknya terhadap mengurangi angka putus sekolah. Angka putus sekolah yang tinggi di Indonesia, disebabkan oleh faktor ekonomi yang memaksa anak bekerja serta lingkungan sosial yang kurang mendukung belajar. Pendidikan alternatif menjadi solusi bagi masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi, memberikan akses pendidikan yang terpinggirkan dari sistem formal. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, dimana studi kasus dipilih sebagai metode untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang implementasi program Kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan dampaknya terhadap mengatasi masalah putus sekolah. Teknik pengumpulan data dan pengembangan instrumen melibatkan observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan peserta, tutor, dan pengelola PKBM, serta analisis dokumen terkait program kesetaraan. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa program Kesetaraan di PKBM memiliki peran yang signifikan dalam mengurangi angka putus sekolah di wilayah penelitian.
Ekonomi Kreatif Guna Meningkatkan Perekonomian Melalui Masyarakat Kampung Adat Nur Lidya Nurson; Solfema Solfema; Lili Dasa Putri
Atmosfer: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora
Publisher : Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/atmosfer.v3i1.1202

Abstract

Traditional villages can also be called nagari, hutan, marga and so on, are government units managed by indigenous people who have the right to manage certain areas and the lives of people in the traditional village environment. In various regions, traditional villages have different names, such as nagari, huta, marga and negeri. Traditional village communities are communities that live in a traditional customary law environment, they are known as people who love and uphold tradition. There are many things that can be developed into part of the creative economic activities of traditional village communities such as handicrafts making woven fabrics, woven cloth, wood carvings, and other craft products that contain cultural values. Development of typical food and drinks that have unique appeal and can be used as commercial products. ecotourism, natural and cultural tourism that utilizes the uniqueness of nature and the traditions of traditional villages, for example tourist villages or homestays that offer the experience of living in traditional villages. Performing arts present dance, music, or traditional rituals that are not only entertaining, but also become a medium of cultural education for tourists. All of these will be activities that support the progress of the creative economy.