Kecemasan matematika perlu diperhatikan setelah masa pandemi Covid-19 dimana siswa melaksanakan pembelajaran secara daring. Salah satu kemampuan yang penting dimiliki siswa dalam pembelajaran matematika yaitu kemampuan koneksi matematis. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kecemasan matematika siswa dan mengetahui kemampuan koneksi matematis ditinjau dari kecemasan matematika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan berdasarkan kategori kecemasan matematika. Subjek penelitian ini merupakan siswa kelas XI SMA (usia 17-18 tahun) yang telah mempelajari perbandingan trigonometri. Adapun instrumen yang digunakan yaitu angket kecemasan matematis, tes koneksi matematis dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menyatakan bahwa siswa dengan kecemasan tinggi kesulitan memahami materi, siswa dengan kecemasan sedang cemas tidak bisa mengerjakan soal dan siswa dengan kecemasan rendah takut jika sulit memahami materi. Siswa dengan kecemasan tinggi dan sedang mampu memenuhi dua indikator koneksi matematis: antar topik dan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dengan kecemasan rendah mampu memenuhi semua indikator, termasuk koneksi dengan disiplin ilmu lain. Peneliti menyarankan kepada guru untuk dapat menyusun pembelajaran yang menarik untuk mengurangi kecemasan siswa, karena berdasarkan hasil penelitian keberhasilan siswa dalam mencapai kemampuan koneksi dicapai oleh siswa yang memiliki kecemasan rendah. Sehingga, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk merancang pembelajaran matematika yang menyenangkan dan kondusif dengan tujuan meminimalisir kecemasan siswa.Kata kunci: kecemasan matematika, koneksi matematis, perbandingan trigonometri, siswa SMA.