Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Klub Jantung Minomartani Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Jantung Koroner: Sebuah Intervensi Berbasis Komunitas Putra, Gagah Buana; Selvyana, Dita Ria
JCOMENT (Journal of Community Empowerment) Vol. 4 No. 4 (2023): Community Empowerment
Publisher : The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/jcoment.v4i4.505

Abstract

World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa penyakit jantung koroner (PJK) menjadi salah satu masalah kesehatan dalam sistem kardiovaskular yang jumlahnya meningkat cepat. Di negara berkembang, intervensi berbasis komunitas menjadi salah satu metode dalam pencegahan PJK. Klub Jantung Sehat (KJS) Minomartani, yang berlokasi di Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman, adalah komunitas kesehatan masyarakat yang berfokus pada PJK. KJS Minomartani memiliki potensi untuk aktif melakukan promosi tentang prevensi dan deteksi dini penyakit jantung koroner di masyarakat. Pembekalan tentang Penyakit Jantung Koroner bagi para anggota KJS penting, agar bisa menerapkan pola hidup sehat dan dapat aktif berperan dalam edukasi masyarakat di wilayahnya. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat  ini adalah pelatihan yang terdiri dari ceramah, diskusi dua arah, pemeriksaan EKG, dilanjutkan dengan penugasan di lapangan. Peserta adalah 50 anggota KJS Minomartani, Ngaglik, Sleman. Kegiatan dilaksanakan secara berkelompok, dilaksanakan selama 2 hari. Setiap hari terdiri atas 2 sesi dengan 2 materi. Kegiatan melibatkan tim pengabdian sebagai narasumber, anggota dan pengurus KJS. Tim pengabdian sudah menyediakan modul yang digunakan selama pelatihan. Pada akhir kegiatan, didapatkan peningkatan nilai rerata sebanyak 25% dari  hasil post-test pasca penyuluhan dibandingkan hasil pre-test sebelum penyuluhan diselenggarakan. Oleh karena itu, pelatihan kepada KJS mengenai PJK dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan anggotanya.
Case report of asymptomatic situs inversus totalis with dextrocardia in primigravida: Is cesarean section necessary? Arifia, Erina; Putra, Gagah Buana; Wahyuni, Alfaina; Rahmiati, Nurmaita
Science Midwifery Vol 13 No 2 (2025): June: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v13i2.1944

Abstract

Introduction: Situs inversus, a congenital anomaly, is defined by the transportation of thoracic and abdominal organs. A variety during pregnancy this condition has often a challenge for obstetricians, gynecologists, and midwives as there is concern about cardiovascular dysfunction, leading to recommendations for cesarean section. Case Report: A 28-year-old primigravida at 40 gestational weeks. She was admitted arrival at the emergency room. Dextrocardia was already present, as was sinus inversus totalis and antenatal assessment relevealed no abnormalities. Patient underwent a spontanous vaginal delivery of a healthy male infant with normal birth weight. Discussion: Situs inversus totalis with dextrocardia does not compromise organ function or the typical physiological changes of pregnancy including cardiovascular system. Therefore, routine cesarean section is not indicated for these patients unless other obstetric factor necessitate it, as this condition does not independently contribute to increased maternal or fetal complications. Conclusion: Delivery of a pregnancy, dextrocardia, and situs inversus totalis via vaginal delivery is feasible without any significant cardiovascular risks. Cesarean section was not necessary unless other obstetric indications.
PENGARUH INFEKSI SARS-COV-2 TERHADAP ANGKA MORTALITAS DAN READMISI PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DALAM 1 TAHUN FOLLOW-UP DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA Hibatulloh, Aufa Zidan; Putra, Gagah Buana
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 3 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i3.49087

Abstract

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus korona baru yang menyebar dengan cepat. Infeksi pada pasien dengan riwayat gagal jantung berkaitan dengan prognosis yang buruk. Namun, pengaruh infeksi SARS-CoV-2 terhadap efek jangka panjang pasien gagal jantung masih belum sepenuhnya diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh infeksi SARS-CoV-2 terhadap angka mortalitas dan readmisi pada pasien gagal jantung dalam 1 tahun follow-up di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain kohort retrospektif dan menggunakan data rekam medis pasien gagal jantung pada tahun 2020 sampai dengan 2022 di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Pasien dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pasien gagal jantung yang terinfeksi SARS-CoV-2 dan tidak terinfeksi SARS-CoV-2. Luaran penelitian berupa angka mortalitas dan readmisi dalam 1 tahun follow-up. Didapatkan 230 pasien gagal jantung yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta pada 1 Januari 2020 sampai 31 Desember 2022 dengan 70 di antaranya terinfeksi SARS-CoV-2. Kelompok pasien gagal jantung dengan riwayat infeksi SARS-CoV-2 memiliki angka mortalitas dalam 1 tahun follow-up yang lebih tinggi (RR 4.35, 95% CI 1.91-9.87, p < 0.001), tetapi tidak memengaruhi angka readmisi (p > 0.05) dalam 1 tahun follow-up. Infeksi SARS-CoV-2 meningkatkan angka mortalitas pasien gagal jantung dalam 1 tahun follow-up, tetapi tidak memengaruhi angka readmisi pasien gagal jantung dalam 1 tahun follow up di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta.