Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Long-Term Predictors of Disease Free Survival (DFS) in Ovarian Cancer Sensitive to Platinum Based Chemotherapy selvyana, Dita Ria; Kurnianda, Johan
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 2: July 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mm.190232

Abstract

Until now, there has been progress in the treatment of ovarian cancer, but ovarian carcinoma is still a cause of high mortality. Various factors have been known to be associated with a poor prognosis, such as the absence of symptoms, lack of an effective screening tool, diagnosis of the disease that was only detected after an advanced stage, high recurrence of disease resistant to chemotherapy. There are more than 70% of cases detected in advanced stage, with long-term survival of only 15-30%; while those detected in early stages, the survival reaches 90%. The recurrence risk of IIIC stage disease is as high as 40% -50%. However, there is a small group of patients who can recover after standard therapy. There is variability in the recurrence-free period and survival, so it is difficult to predict the outcome with certainty. Ovarian cancer patients with the same characteristics can show a different prognosis, related to high molecular heterogeneity of tumor genetics. We report a rare case that is a 56-year-old woman who has experienced a 5-year free disease after complete remission after standard chemotherapy from stage IIIC ovarian cancer. The disease-free period of up to 5 years after therapy may be related to factors that can be predictors of prognosis, such as age at diagnosis, body mass index, physical performance, cancer cell biology, and the success of surgical response and chemotherapy in these patients.
Anticoagulant Therapy in Moderate to Severe COVID-19 Patients Achmad, Agus Fitriyanto; Raharjani, Yuni Iswati; Setyaningrum, Zidni; Pramono, Bagus Andi; Selvyana, Dita Ria; Negoro, Sri Pramesthi Wisnu Bowo
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 22, No 1 (2022): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v22i1.11634

Abstract

Coronavirus disease-19 (COVID-19) has a spectrum of severity from no symptoms to serious complications. Coagulopathy is a serious complication of COVID-19, and that condition is a marker of poor prognosis. Anticoagulant drugs are often used as prophylaxis and thrombosis therapy to treat COVID-19 patients. Anticoagulant therapy is indicated for moderate-severe COVID-19 patients. Low molecular weight heparin (LMWH) and Unfractionated Heparin (UFH) are anticoagulant drugs of choice for prophylaxis and thrombosis therapy in COVID-19 patients. When administering anticoagulant drugs, monitoring bleeding, renal function, and platelet count needs to be done, even if only as thromboprophylaxis. LMWH and UFH have good clinical efficacy with minimal side effects in managing COVID-19 patients.
Pelatihan Klub Jantung Minomartani Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Jantung Koroner: Sebuah Intervensi Berbasis Komunitas Putra, Gagah Buana; Selvyana, Dita Ria
JCOMENT (Journal of Community Empowerment) Vol. 4 No. 4 (2023): Community Empowerment
Publisher : The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/jcoment.v4i4.505

Abstract

World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa penyakit jantung koroner (PJK) menjadi salah satu masalah kesehatan dalam sistem kardiovaskular yang jumlahnya meningkat cepat. Di negara berkembang, intervensi berbasis komunitas menjadi salah satu metode dalam pencegahan PJK. Klub Jantung Sehat (KJS) Minomartani, yang berlokasi di Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman, adalah komunitas kesehatan masyarakat yang berfokus pada PJK. KJS Minomartani memiliki potensi untuk aktif melakukan promosi tentang prevensi dan deteksi dini penyakit jantung koroner di masyarakat. Pembekalan tentang Penyakit Jantung Koroner bagi para anggota KJS penting, agar bisa menerapkan pola hidup sehat dan dapat aktif berperan dalam edukasi masyarakat di wilayahnya. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat  ini adalah pelatihan yang terdiri dari ceramah, diskusi dua arah, pemeriksaan EKG, dilanjutkan dengan penugasan di lapangan. Peserta adalah 50 anggota KJS Minomartani, Ngaglik, Sleman. Kegiatan dilaksanakan secara berkelompok, dilaksanakan selama 2 hari. Setiap hari terdiri atas 2 sesi dengan 2 materi. Kegiatan melibatkan tim pengabdian sebagai narasumber, anggota dan pengurus KJS. Tim pengabdian sudah menyediakan modul yang digunakan selama pelatihan. Pada akhir kegiatan, didapatkan peningkatan nilai rerata sebanyak 25% dari  hasil post-test pasca penyuluhan dibandingkan hasil pre-test sebelum penyuluhan diselenggarakan. Oleh karena itu, pelatihan kepada KJS mengenai PJK dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan anggotanya.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Mengenai Pencegahan, Skrining, dan Deteksi Dini Kanker di Dusun Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Selvyana, Dita Ria; Hidayah, Fitria Nurul
JCOMENT (Journal of Community Empowerment) Vol. 5 No. 1 (2024): Community Empowerment
Publisher : The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/jcoment.v5i1.593

Abstract

Keterlambatan diagnosa dan deteksi dini kanker menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia, dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker dan tindakan deteksi dini yang tepat. Penggunaan rutin modalitas skrining telah terbukti efektif dalam mencegah dan mendeteksi kanker pada tahap awal. Namun, ibu-ibu di dusun Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, tidak tahu tentang kanker dan bagaimana mendeteksinya. Maka, tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara menghindari, melakukan skrining, dan mendeteksi kanker pada tahap awal. Metode yang digunakan mencakup pemberian edukasi melalui pemaparan materi dan diskusi, pelatihan penggunaan alat dan model penilaian risiko kanker, serta pemutaran video SADARI (periksa payudara sendiri). Hasil kegiatan diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya skrining dan deteksi dini kanker, serta mengurangi keterlambatan dalam mencari perawatan medis, juga membantu menurunkan angka kematian terkait kanker di dusun Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.