Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Nonsuicidal Self-Injury pada Remaja Korban Kekerasan Keluarga Yuditha, Salshabilla; Soetikno, Naomi
Journal of Psychological Science and Profession Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jpsp.v8i1.53009

Abstract

Kekerasan terhadap anak dapat dilakukan oleh bebagai pihak, termasuk keluarga. Sebagai bentuk kegagalan bertindak oleh orang tua, kekerasan terhadap anak dapat mengakibatkan hal-hal berisiko seperti perilaku maladaptif yaitu nonsuicidal self-injury (NSSI). Tujuan dari penelitian ini adalah melihat gambaran NSSI pada remaja korban kekerasan keluarga. Teknik sampling yang digunakan adalah non-random dengan jenis purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner menggunakan alat ukur Childhood Trauma Questionnaire-Short Form (CTQ-SF) dan The Inventory of Statement About Self-Injury (ISAS). Analisis yang dilakukan adalah analisis uji rerata dan uji-t menggunakan SPSS. Hasil penelitian menemukan bahwa jenis tindakan NSSI yang paling banyak dilakukan oleh partisipan adalah membenturkan/memukul diri, mencubit dengan keras, dan menggaruk dengan keras. Laki-laki dan perempuan melakukan jenis NSSI yang berbeda pada perilaku mencubit dengan keras. Kekerasan emosional adalah jenis kekerasan yang paling umum dialami di antara jenis kekerasan lain pada remaja yang melakukan tindakan NSSI. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap pengembangan kesehatan mental pada remaja melalui psikoedukasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara langsung.
PSIKOEDUKASI KEKERASAN DI MASA KANAK-KANAK, NONSUICIDAL SELF-INJURY, DAN FAKTOR RESILIENSI PADA SISWA SMP MARDI YUANA Ingelina, Budi; Yuditha, Salshabilla; Satiadarma, Monty; Soetikno, Naomi
Jurnal Serina Abdimas Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v2i3.32081

Abstract

Violence against children is a significant issue occurring in Indonesia and globally. Violence towards children is often influenced by cultural and social norms that tolerate violence. The impact of childhood violence includes cognitive, emotional, and social disturbances, as well as an increased risk of maladaptive behaviors such as Non-Suicidal Self-Injury (NSSI) and depression. Unfortunately, during the middle school years, children may be exposed to violence, and may even engage in NSSI as an emotional response to their circumstances. Therefore, resilience is needed in these middle school students. Resilience is a critical factor in overcoming the negative effects of childhood violence, enabling individuals to process traumatic experiences and build meaning in life. In this Community Service activity, psychoeducation was conducted at Mardi Yuana Middle School in Cicurug, Sukabumi, West Java on April 20, 2024. This research is quantitative in nature, employing a one sample pre-test post-test method. The methods used included pre-tests, lectures, Q&A sessions, discussions, and post-tests. The pre-test results showed limited understanding among students about violence, its impacts, NSSI, and resilience. After psychoeducation, there was a significant increase in understanding about the impacts of violence (from 85.5% to 98.6%), knowledge about NSSI (from 4.1% to 36.5%), and resilience (from 70.3% to 100%). These findings indicate the effectiveness of psychoeducation in enhancing students' awareness and understanding of violence, NSSI, and resilience. This activity also revealed that a majority of participants witnessed violence at school (40.5%) and experienced violence in the family (47.3%). These results emphasize the importance of interventions to reduce violence and support the development of resilience in children and adolescents. ABSTRAK Kekerasan terhadap anak merupakan isu signifikan yang terjadi di Indonesia dan secara global. Kekerasan pada anak seringkali dipengaruhi oleh norma budaya dan sosial yang permisif terhadap kekerasan. Dampak kekerasan masa kanak-kanak mencakup gangguan kognitif, emosional, dan sosial, serta meningkatkan risiko perilaku maladaptif seperti Non-Suicidal Self-Injury (NSSI) dan depresi. Sayangnya, masa SMP, anak-anak dapat terpapar pada kekerasan, bahkan dapat melakukan NSSI sebagai respons emosional terhadap situasi yang ada. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya resiliensi pada para siswa SMP ini. Resiliensi merupakan faktor penting dalam mengatasi dampak negatif kekerasan masa kanak-kanak, memungkinkan individu mengolah pengalaman traumatis dan membangun makna hidup. Dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini, dilakukan psikoedukasi di SMP Mardi Yuana Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat pada 20 April 2024. Peneltian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian one sample pre-test post test method. Metode yang digunakan meliputi pre-test, ceramah, tanya jawab, diskusi, dan post-test. Hasil pre-test menunjukkan pemahaman terbatas siswa tentang kekerasan, dampaknya, NSSI, dan resiliensi. Setelah psikoedukasi, terdapat peningkatan signifikan dalam pemahaman tentang dampak kekerasan (85.5% menjadi 98.6%), pengetahuan NSSI (4.1% menjadi 36.5%), dan resiliensi (70.3% menjadi 100%). Temuan ini menunjukkan efektivitas psikoedukasi dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang kekerasan, NSSI, dan resiliensi. Kegiatan ini juga mengungkap bahwa sebagian besar peserta menyaksikan kekerasan di sekolah (40.5%) dan mengalami kekerasan di keluarga (47.3%). Hasil ini menekankan pentingnya intervensi untuk mengurangi kekerasan dan mendukung perkembangan resiliensi pada anak-anak dan remaja.