Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Perbandingan Struktur Bangunan Ruko Sesuai SNI 2847-2013 Dan SNI 1726-2019 Pada Lokasi Sc–Sd–Se Di Kota Medan Mentari Oktaviani; Gunawan Tarigan; Ronal H.T Simbolon
Jurnal Ilmiah Teknik Unida Vol. 4 No. 2 (2023): Des
Publisher : Mitra Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/jitu.v4i2.659

Abstract

Dalam merencanakan bangunan struktur beton bertulang harus menyertakan pengaruh gempa yang dapat menimbulkan pergerakan tanah (ground motion) dengan mengacu pada aturan SNI 1726-2019, SNI 2847-2013 untuk syarat beton struktural dan SNI 1727-2020 untuk beban desain minimum. Selain itu beban gempa yang direncanakan harus menyesuaikan kondisi tanah dimana gedung akan dibangun. Jika kondisi tanah dikategorikan tanah sedang, maka menurut SNI 1726-2019 diklasifikasikan pada kelas situs SD. Struktur yang dibangun dengan beban gempa kelas situs SD belum tentu sesuai apabila dibangun pada kondisi kelas situs SE. Maka dari itu, pada penelitian ini dilakukan analisis dengan menggunakan kelas situs yang berbeda untuk bangunan ruko pada kota yang sama yaitu kota Medan. Terdapat 3 pemodelan struktur bangunan ruko 3 lantai dengan sistem SRPMK pada 3 kelas situs tanah yaitu model 1 struktur diatas tanah lunak (SE), model 2 struktur diatas tanah sedang (SD) dan model 3 struktur diatas tanah keras (SC). Struktur menggunakan beton bertulang dan diinput dengan beban yang sama serta berdasarkan analisa linier gempa dengan metode respon spektrum. Hasil daripada analisa menggunakan bantuan program analisa struktur, didapat nilai gaya geser pada model 1, model 2 dan model 3 yaitu 215,55 kN, 189,50 kN, dan 183,90 kN. Dan untuk hasil analisis desain tulangan balok pada model 1 didapatkan jumlah tulangan longitudinal 8 D16, sedangkan hasil analisis pada model 2 dan 3 didapat jumlah tulangan longitudinal 6 D16. Hasil desain tulangan kolom untuk model 1 jumlah tulangan longitudinal 16 D25, sedangkan pada model 2 dan 3 jumlah tulangan longitudinal 12 D25. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa semakin keras tanah maka semakin kecil pula nilai gaya gempa yang dihasilkan.
Analisis Parkir Inap (Zona B) Kendaraan Roda Empat Bandara Internasional Kualanamu Muhammad Fadli; Marwan Lubis; Ronal H.T Simbolon
Jurnal Ilmiah Teknik Unida Vol. 4 No. 2 (2023): Des
Publisher : Mitra Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/jitu.v4i2.676

Abstract

Transportasi mendukung berkembangnya aktivitas masyarakat, menjadikan mobil pribadi sebagai kebutuhan. Fasilitas parkir yang buruk dapat menyebabkan masalah pada jalan di sekitarnya. Pada kendaraan roda empat diperlukan penataan yang baik agar lahan yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, informasi tentang karakteristik parkir seperti akumulasi parkir, volume parkir, dan perputaran parkir diperlukan. Pada studi kasus ini dilakukan pengujian pada tempat parkir inap roda empat zona B di Bandara Kualanamu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh parkir inap roda empat zona B pada hari yang berbeda. Penelitian dilakukan selama tujuh (7) hari dalan waktu lima (5) jam dan metode pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh dari studi langsung dan data sekunder yang diperoleh menggunakan peta tempat parkir inap kendaraan roda empat zona B Bandara Kualanamu. Dari hasil penelitian akumulasi kendaraan yang masuk maksimal sebanyak 106 mobil di hari Sabtu dengan hasil pergantian parkir < 1 yang menunjukan bahwa tersedia banyak ruang area parkir inap B Bandara Kualanamu dan didominasi di isi oleh kendaraan umum.
Analisis Perbandingan Respon Dinamis Pondasi Mesin Akibat Getaran Vertikal Dan Horizontal Mesin Pada Tanah Lunak–Sedang-Keras Harahap, Ria Elfriani; Darlina Tanjung; Ronal H.T Simbolon
Jurnal Ilmiah Teknik Unida Vol. 5 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Mitra Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/jitu.v5i1.722

Abstract

Pondasi mesin merupakan elemen struktur yang digunakan untuk meneruskan beban dari mesin di atas pondasi ke dalam tanah. Selain memperhitungkan beban statis yang berasal dari berat mesin dan berat pondasi, perencanaan pondasi mesin juga harus memperhitungkan gaya dinamis yang dihasilkan oleh mesin. Pondasi jenis ini banyak digunakan untuk mesin industri, mesin bolak-balik, mesin rotasi, dan mesin lainnya. Dalam mendesain pondasi mesin, selain dapat menerima beban statis, pondasi mesin juga harus memenuhi persyaratan amplitudo dan frekuensi izin. Untuk menganalisis perbandingan respon dinamis yang terjadi pada saat mesin beroperasi pada kondisi tanah (lunak, sedang, dan keras), dimana memiliki pengaruh terhadap stabilitas pondasi tiang itu sendiri. Berdasarkan hal itu, diperlukan tiga parameter yaitu parameter tanah, mesin (berupa mesin pompa jenis submersible pumps), dan pondasi. Analisis yang digunakan pada pembahasan ini yaitu menggunakan metode analisis Novak. Dari hasil analisis yang didapatkan, Respon Dinamis berupa amplitudo yang paling besar terjadi pada tanah keras dengan getaran vertikal yaitu 3,545 x mm < amplitudo ijin yaitu 0,04 mm (mendekati batas ijin amplitudo) dan getaran horizontal sebesar 6,932 x mm < amplitudo ijin yaitu 0,07 mm. Selain itu, hasil beban dinamis yang diakibatkan saat mesin pompa beroperasi jauh lebih kecil dibandingkan dengan beban statis.