p-Index From 2020 - 2025
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Arsitektur
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Elemen-Elemen dan Transformasi Bentuk Pada Masjid Pejlagrahan Cirebon maman; Yovita Adriani
Jurnal Arsitektur Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cirebon merupakan salah satu kota tertua di Jawa Barat yang berdiri sejak abad ke 15 Masehi, dan di Cirebon juga terdapat beberapa bangunan bersejarah terutama pada bangunan masjid, sehingga kota ini dikenal sebagai salah satu kota sakral bagi umat islam. Masjid pertama dan tertua di Kota Cirebon adalah masjid Pejlagrahan yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana atau Pangeran Walangsungsang, masjid pejlagrahan dulunya digunakan sebagai tempat sholat oleh Pangeran Cakrabuana dan masyarakat setelah pulang berlayar, karena masjid ini posisinya dekat dengan bibir pantai. Akibat terjadinya perubahan garis pantai yang mengakibatkan terjadinya tanah timbul atau pengendapan secara alami di pantai tersebut. Sehingga saat ini Masjid Pejlagrahan tidak lagi terletak di bibir pantai, tetapi terletak di tengah pemukiman penduduk. masjid Pejlagrahan berada disamping komplek kesultanan kasepuhan Kota Cirebon, lebih tepatnya terletak di Gang Pejlagrahan, Jalan May Sastraatmaja, Kampung Sitimulya, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. Masjid Pejlagrahan merupakan bangunan cagar budaya yang didalamnya terdapat elemen-elemen masjid yang masih terjaga keasliannya sehingga perlu adanya pemeliharaan dan pelestarian. Keberadan Masjid Pejlagrahanini belum banyak diketahui oleh masyarakat luar. diharapkan supaya masjid ini dapat dijadikan sebagai objek wisata religi supaya keberadaannya banyak diketaui oleh masyarakat luar dan dapat dijadikan sebagai bentuk pembelajaran bagi generasi muda untuk mengetahui nilai-nilai sejarah dalam arsitektur masjid. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan data, informasi dan pengetahuan mengenai arsitektur Masjid Pejlagrahan Cirebon
PENGARUH KOSMOLOGI CINA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER BANGUNAN KELENTENG DEWI WELAS ASIH (KLENTENG TIAO KAK SIE) Nadila; Yovita Adriani
Jurnal Arsitektur Vol. 16 No. 2 (2024): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Cirebon adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak di pantai utara Pulau Jawa dan merupakan salah satu kota penting di wilayah Pesisir Utara Jawa. Kot Cirebon dikenal sebagai kota pelabuhan sejak zaman dahulu dan menjadi tempat persinggahan kapal-kapal asing yang datang untuk berdagang, diantaranya dari negara Cina. Kedatangan bangsa Cina tersebut banyak mempengaruhi perkembangan kota Cirebon di masa lalu. Klenteng Dewi Welas Asih Cirebon (Kelenteng Tiao Kak Sie) terletak di Jalan Kantor No. 2 Kampung Kamiran, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu klenteng tua di Cirebon. Bangunan klenteng ini dibangun menghadap ke arah selatan dan menggunakan simbol-simbol seperti naga dan phoenix dalam dekorasi untuk melambangkan kekuatan dan keberuntungan. Bangunan klenteng ini memiliki atap bergaya limasan dengan hiasan-hiasan warna merah dan emas yang melambangkan kekuatan dan kemakmuran. Klenteng Dewi Welas Asih juga memiliki beberapa ruangan dengan fungsi yang berbeda, seperti ruang sembahyang dan ruang kegiatan. Dalam kosmologi Cina, klenteng sebagai tempat beribadatan memainkan peran penting dalam pembentukan karakteristik arsitektur kawasan Pecinan. Desain klenteng Dewi Welas Asih di Cirebon, membentuk wajah kota dan memperkaya serta memperkuat identitas budaya komunitas Tionghoa di kota Cirebon. Diharapkan Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pihak terkait dalam pelestarian dan pengembangan budaya klenteng di Cirebon.
PERUBAHAN FUNGSI DAN BENTUK ARSITEKTUR PADA BANGUNAN CAGAR BUDAYA SMP NEGERI 15 KOTA CIREBON Moh Machali Hidayatullah; Yovita Adriani
Jurnal Arsitektur Vol. 17 No. 1 (2025): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan lama seringkali menunjukkan banyak hal yang berkaitan dengan budaya, yaitu identitas, tingkat pengetahuan dan kebijakan, Bangunan lama juga dapat bercerita tentang sejarah bangunan di masa lalu. Berdasarkan analisis arkeologi dan arsitektural pada bagian-bagian bangunan (denah, struktur, fasad, atap dan bagian muka) diketahui bahwa bangunan cagar budaya SMP Negeri 15 Kota Cirebon merupakan bangunan Cina memiliki berbagai sentuhan pengaruh dari berbagai kebudayaan, baik asli, local maupun Eropa. Hal tersebut menandakan adanya interaksi budaya yang telah berlangsung sejak lama. Latar belakang yang sangat mendorong terjadinya perubahan bangunan budaya tersebut adalah sebagai fungsi bangunan dan bentuk respon atau adaptasi terhadap berbagai kondisi, yaitu iklim, social, ekonomi dan politik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui latar belakang bentuk-bentuk interaksi budaya yang terlihat pada bangunan SMPN 15 Kota Cirebon penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi Pustaka melalui observasi secara langsung terhadap objek studi. Penelitian menunjukan bahwa interaksi yang terjalin dengan pendatang Eropa juga turut mempengaruhi ekspresi pada bangunan SMPN 15 Kota Cirebon dengan mengadopsi gaya arsitektur dan pola pemanfaatan ruang yang berbeda dengan sebelumnya.