Penelitian ini menjelaskan tentang kualitas pelayanan yang merupakan penilaian atas mutu baik atau buruknya suatu pelayanan. Pelayanan dikatakan berkualitas apabila pelayanan yang diberikan melebihi dari yang diharapkan masyarakat serta pelayanan tersebut memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Salah satu lembaga yang memberikan jasa pelayanan adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jakarta Utara. Penelitian ini menggunakan teori pelayanan publik menurut Parasuraman tahun 2002 dan teori kepuasan masyarakat oleh Tjiptono & Chandra tahun 2011. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Responden penelitian ini sebanyak 100 (seratus) orang Masyarakat yang mengurus perizinan NIB. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi koefisien korelasi dalam yang merupakan ukuran kekuatan hubungan linear antara variabel independen (X) dan varibel dependen (Y). Koefisien korelasi ini dilambangkan dengan r. Nilai-nilai koefisien ini bervariasi dari -1 sampai +1. Hasil penelitian menunjukkan jika berdasarkan indikator kualitas pelayanan yaitu Bukti Fisik, Kehandalan, Daya Tanggap, Empati dan Jaminan bahwa, Analisis kualitas Pelayanan perizinan di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jakarta Utara Keberhasilan pelayanan perizinan secara dengan menggunakan sudah “baik”. Namun masih ditemukan adanya kelemahan dalam pemberian pelayanan yang disebabkan kurangnya informasi kepada masyarakat melalui media offline sehingga masyarakat banyak yang belum mengetahui jika pengurusan NIB harus di urus secara online melalui OSS. Konsep baru pada penelitian ini ialah meningkatkan kepuasan masyarakat dengan kualitas layanan yang terbaik dari pihak DPMPTSP Jakarta Utara dengan memberitahukan kepada masyarakat jika saat ini seluruh pengurusan NIB dapat diakses melalui OSS. Dengan sistem yang sangat baik, diharapkan pelayanan DPMPTSP Jakarta Utara menjadi lebih baik lagi dan lebih memuaskan masyarakat. This study describes the quality of service which is an assessment of the good or bad quality of a service. Services are said to be of quality if the services provided exceed the expectations of the community and these services meet the needs and expectations of the community. One of the institutions that provide services is the North Jakarta Investment and One-Stop Services Agency (DPMPTSP). This study uses public service theory according to Parasuraman in 2002 and community satisfaction theory by Tjiptono & Chandra in 2011. This research method uses quantitative methods. Respondents to this study were 100 (one hundred) community members who took care of NIB permits. The data analysis technique uses the regression analysis technique of the deep correlation coefficient which is a measure of the strength of the linear relationship between the independent variable (X) and the dependent variable (Y). This correlation coefficient is denoted by r. The values of these coefficients vary from -1 to +1. The results of the study show that based on service quality indicators, namely Physical Evidence, Reliability, Responsiveness, Empathy and Assurance, Analysis of the quality of licensing services at the North Jakarta Investment and One-Stop Services Office The success of licensing services using a "good" basis. However, there are still weaknesses in the provision of services due to a lack of information to the public through offline media so that many people do not know that NIB arrangements must be managed online through OSS. The new concept in this research is to increase public satisfaction with the best quality service from the North Jakarta DPMPTSP by informing the public that currently all NIB arrangements can be accessed through OSS. With an excellent system, it is hoped that North Jakarta DPMPTSP services will be even better and more satisfying to the community.