Narima ing pandum merupakan istilah populer yang dikenal dalam adat Jawa. Narima ing pandum berisi mengenai nilai sabar, bersyukur, dan menerima. Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep penerimaan diri orang Jawa melalui konsep Narima ing pandum. Pendekatan dalam penelitian ini adalah indegenous psychology. Metode sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan kriteria 1) Orang Jawa tulen (tidak campur), dan 2) Tinggal di Jawa. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah thematic analysis. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 41 orang. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima tema 1) Pengalaman dan Kondisi yang dimaknai sebagai narimo ing pandum; bersyukur (29,3%) dan mengambil hikmah (14,6%), 2) Perasaaan yang dirasakan ketika menerapkan narimo ing pandum; bersyukur (46,3%) dan merasa lega (26,8%), 3) Dampak yang dirasakan setelah menerapkan narimo ing pandum; menerima keadaan yang mereka hadapi (34,1%) dan merasa lebih kuat dalam menghadapi situasi (29,3%), 4) Konsep penerimaan diri; menerima kondisi (29,3%) dan dapat mengenal diri (24,3%), 5) Proses penerimaan diri; belajar dari pengalaman (31,1%) dan menerima situasi yang dihadapi (29,3%). Implikasi dalam penelitian ini adalah memberikan pemahaman bahwa konsep narima ing pandum lebih dari sedar penerimaan diri, namun juga melibatkan rasa syukur terhadap apa yang sudah dialami.