Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POTENSI PENGGUNAAN OBAT TIDAK TEPAT PADA PASIEN RAWAT JALAN GERIATRI BERDASARKAN KRITERIA BEERS 2019 Rahmawati, Reza; Harianti Putri, Yona; Handayani, Dian; Pertiwi, Reza; Putri Nurlita, Septia; Kamilla Putri, Dwi; Alawiya Simanullang, Khairatul
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.vi0.125

Abstract

Geriatric population continues to increased globally. In Indonesia, estimation of geriatric population is 7% and will be increase over years. One of geriatric medication problem is potentially inappropriate medication (PIM). Beers criteria 2019 is one of a tool to evaluate potentially inappropriate medication in geriatric. Therefore, this study aims to indentify the prevalence of potentially inappropriate medication incidence in geriatric outpatient at Pharmacy X in Bengkulu and risk factors associated with PIM. This research was done in cross sectional and prospective study. Data collection was done in 2 months from August-October 2021. The incidence of potentially inappropriate medication was analyzed using descriptive analysis according to Beers Criteria 2019 and risk factors were analyzed using logistic regression. This research reported that from 115 geriatric patients above ≥ 65 years old, out of 56 patients (48,70%) found with at least 1 potentially inappropriate medication (PIM). There were 101 PIM with average of PIM 1,8 PIM/patient. Drug should be avoid in almost geriatrics were 34,65%, drug used with caution in geriatrics were 54,46%, and drug interaction should be avoid in geriatric were 10,89%. Diuretic agents like furosemide and spironolactone were frequently used in geriatric patients but potentially inappropriate. Logistic regression showed that the number of drugs used is associated with the incidence of PIM in geriatric outpatient.
Sosialisasi Cara Penggunaan Antibiotik yang Baik dan Benar Harianti Putri, Yona; Syahidah, Aminah; Pertiwi, Reza
BATOBO: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1: BATOBO: Juni 2024
Publisher : Jurusan Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/batobo.2.1.33-40

Abstract

Antibiotik adalah obat yang berasal dari seluruh atau bagian tertentu mikroorganisme dan digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Antibiotik ada yang bersifat membunuh bakteri dan membatasi pertumbuhan bakteri. Program sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang tepat guna mencegah resistensi antibiotik dan dampak negatif lainnya,. Kebanyakan masyarakat tidak mengetahui hal tersebut, saat penyakit sudah hilang terkadang masyarakat akan menghentikan konsumsi obat antibiotik atau dalam penggunaan obat antibiotik dengan tidak teratur atau terputus-putus. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi tatap muka melalui sosialisasi dengan distribusi materi edukasi seperti brosur dan pamflet di lokasi puskesmas. Evaluasi dan pemantauan dilakukan melalui survei pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan serta follow-up dengan peserta untuk menilai perubahan perilaku dan kepatuhan terhadap penggunaan antibiotik yang benar. Hasil yang diperoleh menunjukan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tekait penggunaan antibiotik yang baik dan benar sebanyak 40% dan tingginya antusias masyaakat tekait topik yang dipaparkan.
Evaluasi Efektivitas Penggunaan Obat Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Caesar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepahiang Rahmawati, Reza; Virania, Geatika; Oktiarni, Dwita; Martono, Agus; Harianti Putri, Yona
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 4 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v4i2.37751

Abstract

Section caesarea (SC) atau bedah caesar adalah persalinan melalui dinding rahim secara buatan untuk mengeluarkan janin di dalam kandungan, karena tidak bisa dilakukan persalinan secara normal. Metode persalinan caesar juga memiliki kekurangan atau risiko, yaitu proses pemulihan dan rawat inap di rumah sakit lebih lama, infeksi, pendarahan, komplikasi pembedahan, dan perlekatan plasenta yang tidak normal . Sekitar 90% morbiditas pasca operasi disebabkan oleh infeksi luka operasi (ILO). Resiko ILO dari tindakan operasi caesar tersebut dapat diturunkan dengan adanya pemberian antibiotik profilaksis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan obat antibiotik profilaksis dan kesesuaian terhadap Formularium di RSUD Kabupaten Kepahiang dan Pedoman Penggunaan Antibiotik (PPAB) pada pasien bedah caesar di RSUD kabupaten Kepahiang periode Oktober-Desember Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data secara retrospektif. Hasil penelitian terhadap 59 sampel menunjukkan bahwa efektivitas antibiotic profilaksis pada bedah caesar di RSUD Kabupaten Kepahiang periode Oktober-Desember Tahun 2023 ceftriaxone dinyatakan efektif (100%) berdasarkan 2 kondisi, yaitu suhu tubuh dan nilai leukosit disertai faktor pendukung, yaitu denyut nadi dan pernafasan dan kesesuaian penggunaan antibiotik profilaksis bedah caesar berdasarkan formularium RSUD Kabupaten Kepahiang ceftriaxone (100%) sesuai.
Pola Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Dewasa Di Salah Satu Puskesmas Di Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2020 Heryanti, Putri; Harianti Putri, Yona; Gustian, Irfan
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.598 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i2.258

Abstract

Demam tifoid merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi yang menyerang saluran pencernaan. Pengobatan utama demam tifoid ialah dengan pemberian antibiotik. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui gambaran subyek penelitian dan pola penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid dewasa di poli rawat jalan Puskesmas Sungai Selan periode Januari 2020 – Desember 2020. Penelitian bersifat observasional dengan pengambilan data secara retrospektif dari catatan rekam medik pasien. Analisis data dilakukan dengan menghitung frekuensi distribusi variabel dan dinilai rasionalitasnya menggunakan metode gyssens. Hasil dari penelitian yaitu demam tifoid dewasa lebih banyak terjadi pada pasien dengan jenis kelamin laki-laki (59%) daripada perempuan (41%), pasien demam tifoid paling banyak ditemukan dalam rentan usia 32-38 tahun (30%), pasien demam tifoid paling banyak berasal dari Desa Romadon (47%) dan pola antibiotik yang digunakan di Puskesmas Sungai Selan, yaitu kloramfenikol 4x500 mg/hari selama 10 hari dan siprofloksasin 2x500 mg/hari selama 7 hari.