Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui tentang hubungan Tuhan dan manusia yang terdapat dalam QS. al-Alaq ayat 1-5 penafsiran Moh. E. Hasim dalam tafsirnya Ayat Suci Lenyepaneun. Metode penelitian yang dilakuakan dalam penulisan ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Langkah awal melakukan penelusuran mengenai ayat al-Quran yang berkaitan dengan ketauhidan yakni yang berhubungan antara Tuhan dengan manusia, kemudian ditemukan QS. al-Alaq ayat 1-5 dan ditafsirkan dengan menggunakan kitab tafsir ayat suci lenyepaneun yang dikarang oleh Moh. E. Hasim, kemudian menganalisis penafsirannya, selanjutnya penulis menyimpulkan ke dalam beberapa kalimat. Penemuan pertama bahwa hubungan Tuhan dengan manusia, Allah sebagai pencipta yakni sang khaliq sedangkan manusia adalah makhluq, yakni yang diciptakan-Nya. Baik alam sekitar maupun manusia adalah ciptaan Allah Tuhan yang maha Esa. Ciptaan Tuhan yang paling khas adalah manusia, yang masing-masing mempunyai kepribadian dan kecenderungan keagamaan yang berbeda. Dimaana manusia adalah makluq yang Allah ciptakan dari segumpal darah. Allah SWT melimpahkan martabat manusia dibandingkan dengan makhluk lain dan menciptakannya sebaik mungkin. Kedua, pernyataan akan Allah Tuhan yang maha mulia. Bahwasannya mulianya Allah adalah yang maha agung dan maha suci, agung tanpa ada tandingannya, dan suci tanpa ada yang menyerupainya. Sedangkan manusia, ia makhluq yang mulia karena Allah yang meninggikan derajatnya dan karena kesucian hatinya. Ketiga, Allah yang maha ilmu, hubungan Allah sebagai Tuhan yang mengajarkan dan manusia yang diajarkan. Dia yang mengajarkan manusia tentang apa-apa yang tidak diketahui manusia.