Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR RISIKO TERJADINYA DIABETES MELLITUS TIPE 2 PADA WANITA MENAPOUSE Kunthi Nugrahaeni, Dyan; Putri Danthin, Ambarunik
JURNAL KESEHATAN KARTIKA Vol. 15 No. 3 (2020): Jurnal Kesehatan Kartika
Publisher : Faculty of Health Science and Technology, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkkes.v15i3.61

Abstract

Perubahan hormon ekstrogen pada wanita menopause mengakibatkan peningkatan metabolisme karbohidrat dan mengarah pada terjadinya insulin. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko terjadinya Diabetes melitus tipe 2 pada wanita menopause di Puskesmas Cigugur Tengah Kota Cimahi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel sebanyak 92 wanita menopause di Puskesmas Cigugur Tengah yang diambil dengan teknik purposive sampling. Variabel kadar gula darah diukur menggunakan glucometer, pola makan menggunakan food frequency questioner, status gizi berdasarkan IMT dan aktifitas fisik menggunakan kuesioner.  Data dianalisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square, dan besarnya faktor resiko menggunakan Prevalence Ratio. Variabel yang menjadi faktor risiko terjadinya DM tipe 2 pada wanita menopause adalah aktifitas fisik (p-value= 0,010, PR= 2,931, 95% CI= 1,238-6,939) dan pola makan (p-value= 0,002, PR= 3,012 95% CI= 1,436-6,316), sedangkan status gizi tidak siginifikan (p-value = 0,095) Diperlukan, pengawasan dan pemantauan terhadap pola makan dan aktifitas fisik serta pemeriksaan kadar gula darah secara berkala pada wanita menopause penderita diabetes melitus di posbindu.
PENGARUH KOMBINASI SENYAWA ALFA-MANGOSTIN DAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) TERHADAP DERAJAT KERUSAKAN SEL HATI MENCIT (Mus musculus): THE EFFECT OF COMBINATION ALPHA-MANGOSTIN AND ANTI TUBERCULOSIS DRUGS AGAINST DEGREE OF DAMAGE ON LIVER’S CELL IN MICE (Mus musculus) Gunawan, Taufik; Mauliku, Novie Elvinawaty; Kunthi Nugrahaeni, Dyan
Jurnal Mitra Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Mitra Kesehatan
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47522/jmk.v7i2.391

Abstract

Pendahuluan : Pengobatan TB memerlukan waktu yang lebih lama sehingga menyebabkan kerusakan hati (hepatotoksik). Kulit buah manggis mengandung senyawa alfa-mangostin yang mempunyai manfaat sebagai antioksidan, antitumor, antiinflamasi, antialergi, antibakteri dan antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi senyawa alfa- mangostin dan obat anti tuberkulosis (OAT) terhadap derajat kerusakan sel hati mencit. Metode: Desain penelitian yang digunakan Post-test Only Control Group Design. Kelompok perlakuan dibagi menjadi 3 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 6 mencit Balb/c jantan. Mencit kelompok (K1) diberi alfa-mangostin + OAT, kelompok (K2) mencit hanya diberi OAT dan kelompok (K0) kontrol mencit hanya diobservasi selama 14 hari. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan derajat kerusakan sel hati mencit yang paling besar terjadi pada kelompok OAT dengan rata-rata skor derajat kerusakan yaitu 1.6 disusul dengan kelompok kombinasi alfa-mangostin dan OAT yaitu 1.4 dan yang paling kecil terdapat pada kelompok kontrol yaitu 1.2. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini terdapat perbedaan yang bermakna derajat kerusakan sel hati antara kelompok perlakuan kombinasi alfa-mangostin dan OAT, kelompok OAT dan kelompok kontrol.
THE EFFECT OF PCV-13 (Pneumococcus Conjugation Vaccine-13) IMMUNIZATION ON THE INCIDENCE OF ARI IN TODDLERS IN URBAN AND RURAL AREAS OF BANDUNG DISTRICT Anggraeni, Wini; Kunthi Nugrahaeni, Dyan; E Mauliku , Novie
Media Informasi Vol. 21 No. 02 (2025): June
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v21i02.833

Abstract

Background: Acute Respiratory Tract Infection (ARI) is an acute infectious disease that affects one or more parts of the respiratory tract, from the nose to the alveoli, including the adnexal tissue such as the sinuses, middle ear cavity, and pleura. According to the WHO, pneumonia contributed to 14% of deaths in toddlers in the world in 2019. The WHO recommends that all countries use the Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) in routine infant immunization. Objective: This study aims to analyze the effect of Pneumococcus Conjugation Vaccine-13 (PCV-13) Immunization on the incidence of ARI in toddlers in urban and rural areas of Bandung Regency. Method: The study employed a cohort study design. The sample in this study consisted of toddlers aged 1-3 years who were registered at the health center posyandu, with both urban and rural characteristics in Bandung Regency, totaling 240 samples. The dependent variable is the incidence of ARI in toddlers. In contrast, the independent variables are the administration of Pneumococcus Conjugation Vaccine-13 (PCV-13) immunization, gender, age of toddlers, nutritional status, immunization history, parental occupation, maternal knowledge, and maternal education. Univariate data analysis to determine the frequency distribution of variables, bivariate analysis using the Chi-Square test, and multivariate analysis using logistic regression. Results of the study: The results showed a significant relationship between the administration of Pneumococcus Conjugation Vaccine-13 (PCV-13) immunization and the incidence of ARI with a p-value of 0.0001 <0.05 and an RR value of 0.000 <1 in urban areas and a p-value in rural areas is 0.0001 <0.05 with an RR value of 0.167 <1 meaning that the administration of Pneumococcus Conjugation Vaccine-13 (PCV-13) immunization can reduce the incidence of ARI in toddlers in both urban and rural areas. Conclusion: Toddlers who receive complete doses of Pneumococcus Conjugation Vaccine-13 (PCV-13) immunization will be protected from ARI