Workshop pembuatan maket jembatan kayu balsa bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa SMA terhadap konsep dasar konstruksi, mengembangkan keterampilan teknis, dan memperkuat kemampuan kerja tim melalui integrasi pembelajaran berbasis STEM. Kegiatan ini dilaksanakan di Sekolah Victory Plus Bekasi dengan melibatkan 28 siswa kelas X. Permasalahan utama yang dihadapi mitra adalah kurangnya pemahaman konsep konsep fisika konstruksi secara abstrak, minimnya keterampilan teknis dalam menggunakan alat, serta pengalaman kerja tim yang terbatas. Metodologi yang digunakan meliputi pemberian materi dasar konstruksi, pembentukan kelompok, pemberian arahan teknis, pelaksanaan workshop, dan evaluasi melalui tes pemahaman serta hasil maket jembatan. Bahan utama yang digunakan adalah kayu balsa, yang dikenal karena sifatnya yang ringan dan ramah lingkungan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman siswa, dengan rata-rata skor post-test meningkat sebesar 20% dibandingkan pre-test. Selain itu, dua dari tujuh kelompok berhasil menyelesaikan maket sesuai dengan desain yang ditentukan, menunjukkan kemampuan teknis dan kolaborasi yang baik. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa integrasi STEM melalui pembuatan maket jembatan kayu balsa efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Kegiatan ini juga berpotensi untuk diperluas ke sekolah lain dan dikembangkan dengan tingkat kompleksitas yang lebih tinggi. Sebagai rekomendasi, pelatihan tambahan dalam penggunaan alat dan manajemen waktu dapat meningkatkan hasil kegiatan di masa mendatang. Dengan pendekatan ini, diharapkan pendidikan berbasis STEM di Indonesia dapat semakin berkembang, memberikan manfaat jangka panjang bagi siswa dan dunia pendidikan.