Kokas merupakan material utama dalam proses produksi besi cair melalui metode blast furnace. Fungsinya tidak hanya sebagai bahan bakar, tetapi juga sebagai agen pereduksi dan pendukung permeabilitas gas dalam blast furnace. Salah satu permasalahan krusial dalam proses produksi kokas adalah tingginya kadar air setelah proses pendinginan (quenching). Kadar air yang berlebih dapat menyebabkan penurunan efisiensi panas di dalam blast furnace, peningkatan konsumsi energi, penurunan kualitas kokas, serta pemborosan biaya operasional secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan upaya sistematis untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor yang memengaruhi kadar air kokas secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel dalam proses quenching terhadap kadar air kokas, menggunakan pendekatan Six Sigma dengan metodologi DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Penelitian dilakukan di salah satu pabrik baja terkemuka di Cilegon, Banten. Data diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan, kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak Minitab. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tiga variabel utama, yaitu waktu quenching (quenching time), waktu penyemprotan (spraying time), dan penggunaan nozzle tambahan, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kadar air kokas, dengan nilai P < 0,05 berdasarkan uji ANOVA. Setelah tahap analisis, dilakukan perbaikan proses dengan pendekatan Design of Experiment (DoE) untuk menentukan kombinasi parameter optimal dalam proses quenching. Implementasi hasil perbaikan menunjukkan keberhasilan dalam menurunkan kadar air kokas secara konsisten. Selain itu, level sigma proses meningkat dari 3,31σ menjadi 4,04σ, yang menunjukkan peningkatan kapabilitas proses dan penurunan variasi. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pendekatan Six Sigma secara terstruktur dan berbasis data mampu meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kualitas hasil produksi pada proses pembuatan kokas di industri baja