Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI PEMASARAN HASIL BUDIDAYA IKAN BANDENG ( Chanos sp )DI DESAKADING KECAMATAN AWANGPONE KABUPATEN BONE Rasdawati; Tahir, Rahmawati; Suyuti DM, Yusnan
Jurnal INSAN TANI Vol. 2 No. 3 (2023): Desember (In Progress)
Publisher : Jurnal INSAN TANI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jit.v2i2.25

Abstract

Kabupaten Bone merupakan salah satu penghasil produksi perikanan khususnya budidaya tambak ikan bandeng sudah lama dilakukan oleh masyarakat. Usaha budidaya ikan bandeng saat ini mengalami peningkatan dari 101,25 ton menjadi 102,75 ton dalam satu tahun. Meningkatnya produksi ikan bandeng menjadikan petani perlu mengetahui strategi pemasaran yang efektif dilakukan sehingga tidak terjadi penumpukan hasil panen. Tujuan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui dan menganalisis gambaran faktor internal dan faktor eksternal dan Untuk menganalisis strategi alternatif hasil budidaya ikan Bandeng di Desa Kading Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 36 dimana 30 petani tambak ikan bandeng, Pengepul 3 dan Pengecer 3 orang. Jenis data yang digunakan data primer dan sekunder Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara menggunakan alat bantu koesioner selanjutnya data diolah menggunakan Analisis SWOT. Berdsarkan perhitungan nilai kekuatan memperoleh nilai skor rata rata sebesar 1, 56. Sedangkan skor untuk kelemahan nilainya 1,12 dan EFE eksternal diketahui bahwa faktor pada peluang memperoleh nilai skor rata rata sebesar 0, 77 Sedangkan skor untuk ancaman nilainya 1,12. Sedangkan strategi alternatif SWOT didapatkan yaitu dengan melakukan perbaikan sistem pemasaran hasil usaha budidaya ikan bandeng dengan cara mempertahakankan teknik budidaya yang ramah lingkungan, memperbaiki kualitas ikan sehingga dapat bersaing dipasaran, mempertahankan permintaan ikan bandeng dengan memanfaatkan lahan yang ada, melakukan Kerjasama dengan pemerintah mitra akan informasi harga, menciptakan produk bervariasi seperti bandeng presto dan abon ikan bandeng, mengadakan pelatihan olahan ikan bandeng, menggandeng dinas perikanan dan penyuluh akan informasi harga dipasaran, membentuk kelompok petani tambak ikan bandeng untuk mengontrol harga.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DENGAN METODE AEROB DI KELURAHAN PAPPOLO, KECAMATAN TANETE RIATTANG, KABUPATEN BONE Dahliana, A.Besse; Hujemiati, Hujemiati; Hasmidar, Hasmidar; Suyuti DM, Yusnan; Darma, Darma; Tahir, Rahmawati; Jumardi, Jumardi; Faisal, Faisal
Sambulu Gana : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/sambulu_gana.v4i1.6976

Abstract

Kompos adalah pupuk organik yang merupakan hasil penguraian atau dekomposisi bahan organik yang dihasilkan dari tanaman, hewan, sampah, yang dilakukan oleh mikroorganisme aktif, seperti bakteri dan jamur. Kompos dapat dibuat menggunakan sampah yang berasal dari dapur seperti kulit buah, sisa sayur, sisa buah, sisa makanan dan sampah kebun seperti dedaunan, dan rumput, yang dapat dijadikan kompos.Ketergantungan masyarakat terhadap pupuk kimia perlu mendapat perhatian dari Perguruan Tinggi. Pasalnya, pupuk kimia dapat mengurangi kesuburan tanah. Oleh karena itu, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Yapi Bone merasa perlu melatih dan mendampingi masyarakat agar beralih menggunakan pupuk organik. Pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk dirancang sebagai upaya mengurangi ketergantungan masyarakat dengan pupuk kimia. Selain itu, pelatihan dan pendampingan ini untuk mengolah potensi wilayah, dalam hal ini pupuk kandang, untuk meningkatkan produktifitas dan ekonomi masyarakat. Hasil pelatihan dan pendampingan ini menunjukkan bahwa kemitraan antara perguruan STIP YAPI Bone dan masyarakat menjadi penting. Kemitraan ini menjadikan masyarakat semakin mandiri dan berdaya saing. Selain itu, program pelatihan dan pendampingan ini menunjukkan komitmen STIP YAPI Bone dalam meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Competitive Advantage Analysis of Mud Crab (Scylla serrata) Commodity Value Chain in Pallime Village and Pusungnge Village, Cenrana District, Bone Regency Normawati, Sitti; Wahana, Syainullah; Rini, Rini; Dahliana, Andi Besse; Suyuti DM, Yusnan; Mirna, Mirna; Nur, Muhammad; Said, Muhammad
Nekton Vol 5 No 2 (2025): (Issue In Progress)
Publisher : Politeknik Negeri Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/nekton.v5i2.1054

Abstract

Pallime and Pusungnge villages are key production centers for mud crabs, serving both local consumption and export markets. This study aims to assess the competitive advantage of mud crab commodities, focusing on productivity, quality, continuity, and marketable pricing. The research was conducted from May to July 2025 in Pallime and Pusungnge villages. A qualitative method was employed, utilizing both primary and secondary data collection techniques. The results indicate that in the mud crab value chain of Pallime and Pusungnge, four main actors are involved: fishers, farmers, and collectors. Female crabs consistently fetch higher prices than male crabs. The price difference between farmers and collectors to consumers indicates that collectors obtain the highest profit margins within the mud crab distribution chain. Four types of marketing channels were identified: fishers selling directly to consumers, farmers selling directly to consumers, farmers selling to collectors, and collectors selling to traders before the products reach end consumers. A subsequent SWOT analysis identified key strengths, such as supportive mangrove ecosystems; weaknesses, including limited access to modern technology; opportunities, such as domestic and export market demand; and threats, such as environmental degradation. By leveraging strengths and opportunities while addressing weaknesses and threats, the mud crab value chain can be significantly enhanced.