Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peran Orang Tua Dalam Mengurangi Kecanggungan Sosial Pada Anak Usia Dini Ifa Maulida Rambe; Mhd. Fuad Zaini Siregar
Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 3 (2023): September : Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/dewantara.v2i3.2743

Abstract

This research is motivated by issues in the village of Marbau, namely two shy children aged 5-6 years old. Shyness is considered a normal behavior by some parents. The purpose of this study is to identify and describe the characteristics of shy children, the role of parents in dealing with shy children, and the factors that support and hinder overcoming the role of parents in dealing with shy children. This research uses a descriptive qualitative case study approach, where the research is conducted intensively, in-depth, and attempts to obtain as much information as possible regarding the role of parents in dealing with shy children. Data collected for this research are obtained from events, activities, and behaviors relevant to the research objectives. It is found that children who are the subjects of the study have characteristics such as reluctance to speak, tendency to play alone, lack of openness, difficulty in answering questions, and limited interaction. Parents play a crucial role in helping children overcome their shyness. They need to understand the causes and continue to encourage children's strengths to feel comfortable in socializing. The results of the study emphasize the importance of the role of parents in helping children overcome shyness. This role not only occurs within the family environment but also cannot be replaced by educational institutions. Parents are advised to find out the causes of their children's shyness and continue to encourage their strengths and talents when socializing with new friends. Thus, they can help children feel comfortable and confident in social interaction.
Analisis Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Nahbila Anjani; Mhd. Fuad Zaini Siregar
Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI) Vol. 2 No. 1 (2024): Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI)
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/pjpi.v2i1.631

Abstract

Dengan memahami tahap-tahap pertumbuhan anak, orang tua dapat mendapatkan pandangan yang lebih baik untuk meningkatkan semangat belajar anak mereka, serta mengidentifikasi bagaimana berbagai gaya pengasuhan mempengaruhi pencapaian pendidikan anak-anak. Pendidikan yang berhasil dimulai dari berbagai faktor motivasi, baik yang berasal dari dalam maupun luar. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran orang tua dalam merangsang motivasi belajar anak. Penelitian dilakukan di Sukorejo Huta 4 Riah Naposo Kabupaten Simalungun dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif. Orang tua dipilih sebagai subjek penelitian, dan data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menerapkan pendekatan pengasuhan demokratis secara efektif dapat membangun disiplin dan membentuk karakter, sehingga meningkatkan motivasi belajar anak-anak .
Analisis Komunikasi Anak Broken Home Pasca Perceraian Orang Tua Wandi Arputra Fanani; Mhd. Fuad Zaini Siregar
Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII)
Publisher : Publication and Inovasi Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jsii.v2i1.641

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendalami dan memahami dinamika komunikasi dalam keluarga broken home yang mampu menjaga hubungan harmonis. Dalam konteks ini, pendekatan kualitatif dipilih untuk menggali pengalaman dan perspektif individu secara mendalam, serta untuk memahami konteks yang kompleks di dalamnya. Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya memahami bagaimana komunikasi dalam keluarga broken home dapat memengaruhi perkembangan anak-anak. Meskipun orang tua telah bercerai, hubungan yang harmonis dan komunikasi yang baik antara mereka dapat memiliki dampak positif pada perkembangan moral dan kepribadian anak. Sebaliknya, kurangnya komunikasi dan hubungan yang tidak harmonis dapat berdampak negatif pada perkembangan anak. Dengan memperoleh pemahaman yang mendalam tentang dinamika komunikasi dalam keluarga broken home yang bersifat harmonis dan tidak harmonis, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang berharga bagi orang tua, praktisi, dan peneliti yang tertarik dalam memahami dinamika hubungan keluarga dalam konteks yang kompleks. Hasil penelitian ini, diharapkan akan ada pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga komunikasi yang baik dalam keluarga broken home untuk mendukung perkembangan anak-anak secara positif.
Pengaruh Homesickness Terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa Rantau Dinda Afrilia; Mhd. Fuad Zaini Siregar
Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII)
Publisher : Publication and Inovasi Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh homesickness terhadap kesehatan mental mahasiswa rantau menggunakan pendekatan kualitatif. Homesickness, atau rasa rindu terhadap rumah, merupakan fenomena umum yang dialami oleh mahasiswa yang tinggal jauh dari keluarga dan lingkungan asal mereka. Studi ini melibatkan wawancara mendalam dengan sejumlah mahasiswa rantau yang berkuliah di berbagai universitas di Indonesia. Metode penelitian kualitatif dipilih untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai pengalaman subjektif dan perasaan emosional yang dialami oleh mahasiswa rantau. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur yang kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa homesickness memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental mahasiswa rantau. Beberapa dampak yang diidentifikasi meliputi perasaan cemas, depresi, kesepian, dan penurunan motivasi akademik. Selain itu, faktor-faktor seperti dukungan sosial, kemampuan adaptasi, dan frekuensi komunikasi dengan keluarga juga ditemukan mempengaruhi tingkat homesickness yang dialami. Studi ini menyimpulkan bahwa homesickness merupakan isu penting yang perlu mendapat perhatian lebih dalam upaya mendukung kesejahteraan mental mahasiswa rantau. Rekomendasi diberikan untuk universitas dan penyedia layanan kesehatan mental agar menyediakan program dan layanan yang dapat membantu mahasiswa rantau mengatasi homesickness dan meningkatkan kesehatan mental mereka.