Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

"Ekosuar Bersama: Mengangkat Kesadaran Bahaya Volume Tinggi melalui Pendidikan Seni Musik untuk Mahasiswa dan Masyarakat Yustianingsih, Desti; Tawangsasi, Uni; Rachmad, Tono; Sukmayadi, Yudi
SWARA - Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol 4, No 2 (2024): ANTOLOGI PENDIDIKAN MUSIK
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Musik UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/swara.v4i2.73554

Abstract

Menurut WHO, ada 1,5 miliar penduduk di dunia mengalami gangguan pendengaran, sebagian besar yakni remaja. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan remaja yang seringkali mendengarkan musik dengan volume yang terlalu keras. Selain itu, masyarakat awam menganggap bahwa semakin keras volume sebuah pertunjukkan musik, maka semakin bagus pertunjukkan musik tersebut. Misalnya, pertunjukkan musik di acara perayaan pernikahan, khitanan, atau hiburan pesta rakyat, seringkali volume musiknya diatur agar terdengar sejauh 5 km. Berdasarkan hasil angket dari 28 mahasiswa, mereka mengatakan bahwa pertunjukan musik sebagai contoh seperti acara pernikahan, pesta, hiburan, khitanan biasannya menggunakan intensitas volume yang cukup tinggi hingga rekor terjauh dapat terdengar hingga 5 km.Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran mengenai ilmu akustik dibutuhkan sebuah inovasi pembelajaran dengan substansi yang menarik, sederhana (tidak rumit), dapat mudah dipahami oleh mahasiswa dan masyarakat umum, serta bagaimana langkah langkah yang dapat diambil untuk memperkuat edukasi akustik, mengatasi tantangan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya volume tinggi dalam pertunjukan musik.Kata kunci:Pendengaran., volume musik, ilmu akustik, edukasi mahasiswa, Masyarakat.
MEMBUKA TABIR PENYAJIAN INFORMASI WHISTLE VOICE DALAM TIGA CHANNEL YOUTUBE TERPOPULER Billa, Rifasya Salsa; Milyartini, Rita; Tawangsasi, Uni
SWARA - Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol 3, No 3 (2023): ANTOLOGI PENDIDIKAN MUSIK
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Musik UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/swara.v3i3.37981

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19, pemerintah memberikan anjuran untuk belajar dari rumah menggunakan media daring salah satunya Youtube. Bagi pendidikan musik, siswa banyak belajar jenis-jenis musik salah satunya belajar musik dengan teknik whistle voice. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan whistle voice dan bagaimana cara mempelajari teknik whistle voice. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada dalam subjek penelitian. Peneliti menganalisis data dengan cara mendengarkan audio juga melihat secara visual tayangan video, dengan cara diulang-ulang, agar data-data bisa diperoleh dengan akurat. Peneliti juga akan membahas kajian pustakanya terlebih dahulu yaitu pembelajaran jarak jauh, media pembelajaran, prinsip-prinsip media pembelajaran, kognitif pembelajaran multimedia, video instruksional, teknik vokal, register vokal dan whistle voice. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga narasumber bahwa whistle voice merupakan register suara tertinggi menurut ketiga narasumber dari channel youtube terpopuler. Namun, terdapat perbedaan dan penjelasan bagaimana cara produksi whistle voice, sehingga berimplikasi pada perbedaan cara berlatih. Dengan begitu, setiap sekolah pendidikan musik khususnya pada bidang tarik suara dapat menerapkan teknik vokal whistle voice sebagai salah satu media pembelajaran. Karena teknik ini merupakan teknik yang sangat unik dan di Indonesia masih belum berkembang di dunia Pendidikan.Kata kunci: youtube, whistle voice, cara produksi whistle voice, cara berlatih whistle voice