Wahyuningtiyas, Kharisma
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Perbedaan Gender Wahyuningtiyas, Kharisma; Sudirman, Sudirman; Subanji, Subanji
MATHEMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 6, No 1 (2024): MATHEMA
Publisher : Universitas Teknokrat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33365/jm.v6i1.3516

Abstract

Keterampilan berpikir kritis merupakan kemampuan yang harus dikembangkan dan harus dimiliki seseorang dalam penyelidikan dimana melibatkan Interpretation, Analysis, Evaluation, Inference, Explanation, dan Self-Regulation. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dimana metode ini digunakan untuk menganalisis keterampilan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 4 Malang kelas akselerasi yang berjumlah 30 siswa, 20 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki, setelah melalui pertimbangan diambil subjek  berdasarkan gender yaitu dua siswa laki-laki dan dua siswa perempuan yang dianalisis dengan perbandingan tetap. Teknik dalam pengumpulan data adalah observasi, tes dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa perempuan dan siswa laki-laki dalam menyelesaikan masalah matematika dimana siswa perempuan mampu memenuhi keterampilan berpikir kritis secara baik dan rinci sehingga memenuhi indikator Interpretation, Analysis, Evaluation, Inference, Explanation, dan Self-Regulation. Sedang siswa laki-laki dalam menyelesaikan masalah tidak terlalu rinci dan tidak melakukan pengecekan dikarenakan siswa laki-laki lebih memikirkan pekerjaan yang praktis dan lebih berfokus ke hasil akhir sehingga dalam keterampilan berpikir kritis siswa laki-laki hanya memenuhi indikator Interpretation, Analysis, Evaluation dan Inference.