Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Parental Grants to Children and Their Relation to Inheritance in the Perspective of Positive and Customary Laws of Indonesia Afriani, Ikhfa Nur; Syah, Rohman; Avita, Nur
Al-Bayyinah Vol 7, No 1 (2023): Al-Bayyinah
Publisher : Faculty of Sharia and Islamic Law Institut Agama Islam Negeri Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/al-bayyinah.v7i1.3064

Abstract

The understanding of the correlation between parental grants (hibah) to children and inheritance can lead to disputes and conflicts among heirs within families in Indonesia. This article aims to elucidate the correlation between gifts and inheritance, particularly parental gifts to children, from the perspective of positive law and customary law in Indonesia. To achieve this, the author conducted a literature review to examine and analyze various relevant sources on gifts and their correlation with inheritance. This study yielded the following conclusions: Firstly, according to the Civil Code (KUHPerdata), Compilation of Islamic Law (KHI), and customary law, gifts given by parents to children can be counted as part of the inheritance. Secondly, the status of a child who is a recipient of parental gifts, according to the Civil Code, KHI, and customary law, does not hinder them from receiving their rightful inheritance.
Substansi dan Relevansi Nafkah Keluarga Dalam Perundang-Undangan Hukum Keluarga Islam : Analisis Struktural Fungsional Oktalita, Frina; Avita, Nur
ASASI: Journal of Islamic Family Law Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi HKI IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36420/asasi.v4i1.429

Abstract

This paper aims to strengthen the opinion and concept of living in various contemporary Islamic family laws. This paper is a qualitative research of several sources of data from laws, books and literary works that discuss livelihoods and describe the role of the wife as breadwinner by means of analysis using structural functional theory by a Sociological approach. The results of this study reveal that the wife as the breadwinner is relevant to current conditions when analyzed by structural functional theory, that in a family it is expected that there is a husband or wife who can ensure the survival of the household. So that what is needed in the household is an attitude of mutual understanding between husband and wife, if this goal is achieved then conflicts and problems in the family can be avoided
TREN AJAKAN NIKAH DINI DI ERA DISRUPSI Avita, Nur; Oktalita, Frina
ADHKI: JOURNAL OF ISLAMIC FAMILY LAW Vol. 3 No. 2 (2021): ADHKI: Journal of Islamic Family Law
Publisher : Indonesian Association of Islamic Family Law Lecturers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37876/adhki.v3i2.80

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menghindari pernikahan di usia dini. Tulisan ini merupakan hasil penelitian kualitatif terhadap beberapa sumber data dari buku dan karya yang membahas tentang pernikahan dini. Teori yang digunakan yaitu teori structural fungsional, secara subtansif teori ini menjelaskan bahwa masyarakat merupakan suatu struktur yang diatur oleh sistem, masing-masing komponen terintegarasi dengan fungsinya sendiri-sendiri. Semua struktur itu harus berjalan seimbang dan baik. Berdasarkan kesimpulan trend pernikahan dini dipengaruhi salah satunya gerakan yang fokusnya tentang pernikahan dalam Islam yang digandrungi oleh banyak remaja, seperti yang terdapat dalam akun @kangabay­_, @sallyheart dan kemudian munculnya hashtag #Nikah Muda yang sangat bervariasi dan juga dipengaruhi beberapa faktor, seperti ekonomi, pendidikan, pengetahuan, karena perjodohan ingin melanggengkan hubungan dan juga faktor yang sebenarnya tidak dikehendaki yaitu MBA (Married by Accident) menikah karena kecelakaan. Sehingga pernikahan dini juga berdampak pada hal-hal yang begitu luas dan masalahnya pun kompleks, mulai dari berdampak pada bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial sampai pada psikologis seseorang. Dengan demikian perkawinan usia dini juga sangat berpengaruh tidak hanya kepada anak melainkan bagi orang tua laki-laki dan perempuan, lingkungan masyarakat, bahkan negara pun akan terkena dampak atas perkawinan di usia dini yaitu berupa problem sosial seperti pegangguran, perceraian dan kemiskinan. Oleh sebab itu perlu adanya dukungan, komitmen dari keluarga, masyarakat dan pemerintah dalam upaya menekan angka perkawinan usia dini.