Wibowo, B.Mayang Sada
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Reproduksi kultural dan habituasi pada masyarakat pendatang Kampung Miliarder Desa Tlobo, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar Wibowo, B.Mayang Sada; Naredia, Shubuha Pilar
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 18, No 1 (2024): Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v18i12024p106-116

Abstract

This paper aims to describe the cultural reproduction and habituation of immigrant community of the Kampung Miliarder using Bourdieu's cultural reproduction practice scheme. Data collection techniques use observation, in-depth interviews, and documentation. Data analysis techniques using interactive models. Data validity to ensure data validity. The results showed the practice of cultural reproduction that occurred in the immigrant community of Kampung Miliarder. To these actors are attached habitus accumulated with various capitals consisting of cultural capital, social capital, economic capital, symbolic capital. The practice of cultural reproduction results from the struggle that actors engage in with the accumulation of habitus and capital. The forms of cultural reproduction found in this study are; the process of buying and selling, symbolic violence, and gratitude. In the Kampung Miliarder of Tlobo Village, habituation is divided into; socio-cultural and socio-economic. Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan reproduksi kultural dan habituasi masyarakat pendatang Kampung Miliarder menggunakan skema praktik reproduksi kultural milik Bourdieu. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Tenik analisis data menggunakan model interaktif. Validitas data guna menjamin kebsahan data. Hasil penelitian menunjukan praktik reproduksi kultural yang terjadi pada masyarakat pendatang Kampung Miliarder. Pada aktor tersebut melekat habitus yang diakumulasikan dengan berbagai modal yang terdiri atas modal budaya, modal sosial, modal ekonomi, modal simbolik. Praktik reproduksi kultural diakibatkan oleh perjuangan yang dilakukan aktor dengan akumulasi habitus dan modal. Bentuk reproduksi kultural yang ditemukan dalam penelitian ini berupa; proses jual beli, kekerasan simbolik, dan syukuran. Pada Kampung Miliarder Desa Tlobo, habituasi terbagi menjadi; sosio-kultural dan sosio-ekonomi. 
Praktik Harmoni Nilai Sosial Berbasis Reproduksi Kultural di Kampung Miliarder Jatiyoso Kabupaten Karanganyar Supriyanto, Supriyanto; Naredia, Shubuha Pilar; Wibowo, B.Mayang Sada
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.24624

Abstract

Istilah Kampung Miliarder kini mulai dikenal oleh masyarakat, utamanya pada salah satu desa di Kabupaten Karanganyar yaitu Desa Tlobo. Hal itu terjadi karena munculnya hunian mewah sebagai salah satu dampak dari pembangunan Bendungan Jlantah. Masyarakat pada aktivitasnya tumbuh dan berkembang melalui beragam reproduksi kultural. Terjadinya reproduksi kultural yang berdampak pada munculnya pola aktivitas baru. Maka penelitian ini berfokus pada bagaimana praktik harmoni sosial berbasis reproduksi kultural di Kampung Miliarder Jatiyoso Kabupaten Karanganyar dan perubahan sosial yang terdapat pada praktik harmoni sosial tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang masyarakat petani dan habituasinya dalam arena kontestasi industri pembangunan Bendungan Jlantah menggunakan skema praktik reproduksi kultural. Penelitian ini adalah sebuah studi kasus tunggal yang unik dengan sumber data informasi yang diperoleh secara langsung dengan wawancara dan data pendukung melalui studi kepustakaan mengenai sumber bacaan yang sesuai dengan fokus penelitian. Data dikumpulkan menggunakan observasi, in-depth interview, dan dokumentasi. Data dianalisis melalui model interaktif model interaktif. Hasil penelitian menunjukan pada masyarakat petani terdapat praktik harmoni sosial dan perubahan sosial berbasis reproduksi kultural yang terjadi. Pada masyarakat petani tersebut melekat habitus dan kepemilikan akan modal. Praktik reproduksi kultural terjadi akibat kontestasi aktor dalam arena dengan akumulasi habitus dan modal yang melekat. Bentuk reproduksi kultural pada masyarakat petani yang ditemukan dalam penelitain ini berupa; penggunaan Bahasa, tradisi sredekan, dan kegiatan bertani.