Yuniarta, Aldilla Dinda
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Lumajang: Dari Praaksara Hingga Awal Kemerdekaan (Ulasan Buku) Yuniarta, Aldilla Dinda
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 18, No 1 (2024): Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v18i12024p121-127

Abstract

Lumajang tergolong kedalam wilayah penting yang sudah eksis sejak masa praaksara, sayangnya minim sekali sumber - sumber sejarah Lumajang yang dapat ditemukan sehingga fakta - fakta sejarah yang selama ini beredar di masyarakat tidak dapat dipastikan kevalidannya. Minimnya sumber sejarah mengenai wilayah Lumajang ternyata cukup menjadi permasalahan terutama bagi para peneliti. Untuk mengatasi permasalahan - permasalahan yang ada dan untuk meluruskan fakta sejarah mengenai Lumajang, pihak Pemerintah Kabupaten Lumajang bekerja sama dengan Sri Margana, dkk untuk menuliskan buku tentang sejarah Lumajang yang berjudul “Lumajang : Dari Praaksara Hingga Awal Kemerdekaan” secara mendetail yang disertai dengan sumber - sumber valid. Bukuini mendeskripsikan secara rinci mengenai wilayah Kabupaten Lumajang sejak abad ke-13 hingga masa awal kemerdekaan. Adapun isu – isu permasalahan yang diangkat dalam buku ini cukup kompleks, yakni meliputi masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya wilayah Lumajang dari masa Praaksara hingga awal Kemerdekaan. Buku ini berhasil menjawab pertanyaan - pertanyaan masyarakat mengenai sejarah Lumajang. Buku ini juga berhasil meluruskan fakta - fakta sejarah dengan menggunakan berbagai macam sumber yang dapat dipertanggung jawabkan kevalidannya. Buku ini cocok digunakan untuk akademisi, penggemar sejarah lokal, atau pembaca umum yang tertarik pada topik kesejarahan.
Jalur Kereta Api dan Perkembangan Kota Lumajang Pada Masa Kolonial Hindia Belanda, 1893-1942 Yuniarta, Aldilla Dinda; Pratama, Akhmad Ryan; Swastika, Kayan
Jurnal Sejarah Indonesia Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Sejarah Indonesia
Publisher : Perkumpulan Program Studi Sejarah Se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62924/jsi.v7i1.33025

Abstract

This research aims to examine the changes in the Afdeeling Lumajang area from a traditional city to a modern city marked by the construction of the Klakah-Pasirian railway line, which was intended as a means of transportation for goods and passengers. Historical methods are used to explain this study. The research results show that the development of the Afdeeling Lumajang area into a modern city was initially influenced by the development of railway transportation facilities for plantation purposes and passenger transportation from inland areas. The Klakah-Pasirian Railway began operating on May 16, 1896, with a train track length of 36 km using the standard rail width used in the Dutch East Indies, namely 1,067 mm. There are nine stops and stations on the Klakah-Pasirian railway line, consisting of Klakah Station, Grobogan Stop, Sukodono Stop, Lumajang Station, Labruk Stop, Tempeh Stop, Mujur Stop, Condro Stop, and Pasirian Station.