Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Variabel-Variabel Kunci dalam Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata (KEK) Berkelanjutan Di Mandalika, Lombok Tengah, Indonesia Suryade, Lalu; Akhmad Fauzi; Noer Azan Achsani; Eva Anggraini
Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34013/jk.v6i1.327

Abstract

Pengembangan sebuah kawasan merupakan bentuk perpaduan kolaborasi yang melibatkan multi-pengambil kebijakan, dan berbagai bentuk kegiatan yang mengarah kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, serta pelestarian budaya dan lingkungan. Pariwisata dipercaya menjadi salah satu kegiatan yang dapat mempercepat pencapaian pembangunan berkelanjutan dalam sebuah kawasan, khususnya di daerah pesisir. Penelitian ini bertujuan menganalisis pilihan-pilihan faktor pembangunan berkelanjutan dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah – Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2019 sampai Maret 2020. Data dikumpulkan dari wawancara dan diskusi berkelompok terfokus (FGD) dan kunjungan lapangan. MICMAC digunakan dalam menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberlanjutan KEK bidang pariwisata ini. Hasil penelitian menunjukkan terdapat delapan belas faktor yang berpengaruh terhadap keberlanjutan KEK Mandalika yang tercakup dalam dimensi ekonomi, sosial dan ekologi. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan ke dalam empat kuadran pengaruh dan ketergantungan MICMAC, yaitu tujuh faktor sebagai faktor pendorong, enam faktor sebagai faktor relay, tiga faktor sebagai output, serta dua faktor sebagai otonom. Faktor investasi akan sangat memberikan pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap peningkatan pendapatan masyarakat lokal (income). Dua faktor potensial kunci dengan berdimensi lingkungan bagi pengelolaan KEK Pariwisata Mandalika di masa yang akan datang adalah pencemaran (polusi) dan ketersediaan air bersih (water).
THE DEVELOPMENT POLICY STRATEGY OF THE MANDALIKA TOURISM SPECIAL ECONOMIC ZONE, LOMBOK Suryade, Lalu; Fauzi, Akhmad; Azam, Noer; Anggraini, Eva
Media Konservasi Vol. 27 No. 1 (2022): Media Konservasi Vol 27 No 1 April 2022
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/medkon.27.1.1-10

Abstract

The development of the Mandalika Tourism Special Economic Zone (SEZ) is still running. Fluctuated economic and politic condition is in line with the changing national situation regarding policies of this SEZ. Being a new magnet of tourism, The Mandalika SEZ has demonstrated its role for coastal areas development in West Nusa Tenggara province. The sustainable development of this SEZ in the future are highly influenced by numerous action scenarios setting by stakeholders in multiple different layers. This research was aimed at analyzing a sustainable policy strategy for the Mandalika SEZ development in Central Lombok, Indonesia. It was conducted on October 2019 to March 2020. Data were gathered through in-depth interviews, Focus Group Discussions (FGD), and field observation. The MULTIPOL (a multicriteria-based policy analysis software) was used in seeking sundry possible implemented scenarios, policies, and actions. This research focused on establishing three scenarios, five policies, seven actions, and eleven evaluative criteria in analyzing the sustainability of the Mandalika Tourism SEZ. These numbers of scenarios, policies, actions, and criteria are established based on this research. The results of this research indicate the development of Mandalika Tourism SEZ currently can be conducted by integrating investment and local capacity empowerment (Blend-Based Scenario). The range values of this scenario starting from 12.2 (local-entrepreneurship policy) to 14.2 (man-made policy). This scenario accommodates policies both, developing local potency policies (local-entrepreneurship, and culture-tourism) and policies possibly opening investment (man-made, transportation-infrastructure, and adoption of information-communication-technology). The attention on balancing programs on either investment or empowering local capacity needs to be looked after by stakeholders in multi-level institutions. Key words: Policy, Strategy, MULTIPOL, Mandalika SEZ, Tourism