Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Statistik Deskriptif Perilaku Inner child pada Anak Korban Keluarga Broken home di SMP Kecamatan Padang Utara Adinda, Amalia Feby; Netrawati, Netrawati
Consilium Vol 3, No 2 (2023): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrackThe research aims to describe the relationship between broken home families and inner child behavior in students at junior high schools in Padang Utara sub-district. This research is a quantitative research with descriptive research type. The sample in this study was 135 students who were selected using purposive sampling technique. The research instrument used a questionnaire of inner child behavior with a Likert scale model. The results of the validity test in this study indicate that for the variable of inner child behavior in children who are victims of broken home families, 45 valid items are obtained (with a reliability result of 0.719). The results of the study were processed using descriptive statistical analysis techniques, with the results obtained as much as 51.11% of children who were victims of broken home families in SMP Kec. Padang Utara had inner child behavior in the low category. This can be interpreted that most students are quite able to control their inner child behavior. Then there are 47.41% of students who have inner child behavior in the moderate category. This can be interpreted that some students have not been able to control their inner child behavior.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan antara keluarga broken home dengan perilaku inner child pada siswa/i di SMP Kecamatan Padang Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 135 orang siswa/i yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan angket perilaku inner child dengan model skala likert. Hasil dari uji validitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa untuk variabel perilaku inner child pada anak korban keluarga broken home diperoleh sebanyak 45 item yang valid (dengan hasil reliabilitas sebesar 0,719). Hasil penelitian diolah menggunakan teknik analisis statistik deskriptif,dengan diperolehnya hasil sebesar 51,11% anak korban keluarga broken home di SMP Kec. Padang Utara memiliki perilaku inner child pada kategori rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar siswa cukup bisa mengendalikan perilaku inner child yang ada pada diri mereka. Kemudian terdapat 47,41% siswa yang memiliki perilaku inner child pada kategori sedang. Hal ini dapat diartikan bahwa beberapa siswa belum cukup mampu dalam mengendalikan perilaku inner child yang ada pada diri mereka.
Analisis Statistik Deskriptif Perilaku Inner Child Pada Anak Korban Keluarga Broken Home Di SMP Kecamatan Padang Utara Adinda, Amalia Feby; Netrawati, Netrawati
Current Issues in Counseling Vol 3, No 2 (2023): Current Issues in Counseling
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0949cic

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan antara keluarga broken home dengan perilaku inner child pada siswa/i di SMP Kecamatan Padang Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 135 orang siswa/i yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan angket perilaku inner child dengan model skala likert. Hasil dari uji validitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa untuk variabel perilaku inner child pada anak korban keluarga broken home diperoleh sebanyak 45 item yang valid (dengan hasil reliabilitas sebesar 0,719). Hasil penelitian diolah menggunakan teknik analisis statistik deskriptif,dengan diperolehnya hasil sebesar 66,7% anak korban keluarga broken home di Kec. Padang Utara memiliki perilaku inner child pada kategori sedang. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar siswa anak korban keluarga broken home belum cukup mampu dalam mengendalikan perilaku inner child yang ada pada diri mereka. Kemudian terdapat 21,5% siswa yang memiliki perilaku inner child pada kategori rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa beberapa siswa cukup mampu dalam mengendalikan perilaku inner child yang ada pada diri mereka. Selanjutnya terdapat 11,8% siswa anak korban keluarga broken home memiliki perilaku inner child pada kategori tinggi. Hal ini dapat dimaknai bahwa sebagian kecil siswa tidak mampu dalam mengendalikan perilaku inner child yang ada pada diri anak.