Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penggunaan Model Discovery Learning dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Kompleks Berorientasi Pola Hubungan Antarperistiwa untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Siswa (Kelas VIII SMP Negeri 4 Lembang) Sarju, Sarju
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 3 No 2 (2022): Vol. 3. No. 2, November 2022
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/wistara.v3i2.3741

Abstract

Peran guru begitu sentral dalam mencapai proses pembelajaran yang menyenangkan, maka guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Penggunaan model pembelajaran discovery learning dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan minat, konsentrasi dan semangat belajar siswa yang sebelumnya kurang motivasi belajar. Penggunaan model pembelajaran discovery learning akan meningkatkan cara berpikir kritis siswa. Pendidik menuangkan kemampuan kreatifnya dalam membuat rancangan kegiatan pembelajaran, sedangkan kemampuan berpikir kritis dilihat saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Melihat hal tersebut maka model discovery learning digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks berorientasi pola hubungan antarperistiwa dalam meningkatkan cara berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks berorientasi pola hubungan antarperistiwa dan untuk mengetahui dari dampak peningkatan keterampilan berpikir kritis pada siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed method) dengan tipe desain penyisip (the embedded design). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Lembang Kabupaten Bandung Barat. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes berupa lembar soal, lembar observasi, angket skala sikap, serta wawancara sebagai pendukung keterlaksanaan penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks berorientasi pola hubungan antarperistiwa untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada siswa. Instrumen tersebut dikategorikan valid setelah dilakukan analisis oleh expert judgment dan uji statisti (validitas dan realibilitas). Perhitungan penelitian ini melalui uji rata-rata pretest dan posttest, mengetahui nilai minimum dan maksimum, dan menguji hipotesis dengan ANOVA satu jalur dan uji independent sample t-test. Hasil penelitian untuk kelas eksperimen menunjukkan ada peningkatan dengan nilai sebelumnya rata-rata 30,83, sedangkan hasil rata-rata setelah dilakukan treatment rata-rata menjadi 77,64, terjadinya peningkatan sebesar 46,81. Berdasarkan data uji homogenitas dengan pengujian Homogenitas of Varians (Levene Statistic), bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0,129 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa varians data posttest kelas eksperimen dan posttest kelas kontrol adalah sama atau homogen. Berdasarkan perhitungan bahwa menunjukkan taraf signifikan perbedaan peningkatan (n-gain) kemampuan berpikir kritis 0,236 > 0,05, berdasarkan uji hipotesis maka dapat disimpulkan adanya perbedaan keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks berorientasi pola hubungan antarperistiwa antara yang mendapatkan perlakuan model discovery learning dengan pembelajaran model konvensional.
IDENTIFIKASI LAHAN POTENSIAL SEBAGAI LOKASI RELOKASI PERUMAHAN BERBASIS KEBENCANAAN Kartika, Widya; Sukindrawati, Buddewi; Sarju, Sarju
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol. 18 No. 2 (2023): Menara : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jmenara.v18i2.36647

Abstract

Kondisi pembangunan dan perkembangan perumahan serta kawasan permukiman yang pesat, tidak sedikit masyarakat yang tinggal di kawasan permukiman yang termasuk ke dalam kawasan rawan bencana. Hal ini memiliki risiko tinggi dikarenakan kondisi tempat tinggal mereka yang tidak aman dari risiko terjadinya bencana yang dapat terjadi secara tiba - tiba. Untuk melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terdampak bencana, maka masyarakat perlu untuk direlokasi ke lokasi yang lebih aman. Oleh karena itu perlunya penelitian untuk mengidentifikasi lahan yang memiliki potensi sebagai lokasi relokasi perumahan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data penelitian yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Hasil pemetaan drone dan hasil penelitian dapat disimpulkan di Kabupaten Sleman yang masih mempunyai sisa lahan kosong antara lain Huntap Gondang 2, Huntap Pagerjurang, Huntap Plosokerep, Huntap Gondang 3, Huntap Dongkelsari, dan Huntap Kuwang. Kabupaten Bantul di wilayah Kalurahan Wukirsari dan Kalurahan Selopamioro, potensi lahan relokasi di wilayah tersebut dengan luasan sekitar 7.368 m2 dan 2.334 m2. Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulonprogo mempunyai karakteristik bencana bersifat spot oleh sebab itu penanganan pola lahan relokasinya cenderung relokasi mandiri dan tidak terpadu. Sehingga diwilayah Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulonprogo belum mempunyai lahan relokasi khusus.