datuarrang, esther
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pijat Akupresure untuk Mengurangi Nyeri Dismenore Primer pada Remaja Putri di SMPN 10 Penajam Paser Utara wahyuni, sry; datuarrang, esther; cahyaningrum
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data from WHO obtained an incidence of 1,769,425 people (90%) of women who experience dysmenorrhea, 10%-15% of whom experience severe dysmenorrhea. Dysmenorrhea is pain before or during menstruation, occurring on the first day to several days of menstruation. Dysmenorrhea can have various unfavorable impacts on adolescent girls. These impacts include disrupted activities, limited physical activity, social isolation, poor concentration, absenteeism in the teaching and learning process at school and class, loss of concentration at school, inability to do homework, limitations in sports activities, limitations to go out with friends. Acupressure is the science of healing by doing massage at certain points, this science comes from China which has existed for more than 500 years. Community service is carried out in 3 stages, namely: Stage 1 Selection of adolescent girls who are willing to get acupressure massage to reduce pain. Stage 2: Conducting socialization and giving acupressure massage to reduce pain during dysmenorrhea.  This community service activity was attended by 20 respondents consisting of 7th, 8th, and 9th grade students of SMPN 10 Penajam Paser Utara. From the results of univariate analysis before being given counseling to 20 respondents, 18 (90%) respondents had a sufficient level of knowledge and 2 (10%) respondents had a lack of knowledge and after counseling the results obtained from 20 respondents there were 10 (50%) respondents had a good level of knowledge, 10 (50%) respondents had a sufficient level of knowledge. From the results obtained after counseling there is an increase in respondents' knowledge of the material provided.   Abstrak Data dari WHO didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang mengalami dismenore, 10%-15% diantaranya mengalami dismenore berat. Dismenore adalah nyeri sebelum atau selama menstruasi, terjadi pada hari pertama sampai beberapa hari masa menstruasi. Dismenore dapat memberikan berbagai dampak yang kurang baik bagi remaja putri. Dampak tersebut meliputi aktivitas yang terganggu, keterbatasan aktivitas fisik, isolasi sosial, konsentrasi yang buruk, ketidakhadiran dalam proses belajar mengajar di sekolah dan kelas, kehilangan konsentrasi di sekolah, ketidakmampuan untuk pekerjaan rumah, keterbatasan dalam aktivitas olahraga, keterbatasan untuk keluar dengan teman. Akupresure merupakan ilmu penyembuhan dengan cara melakukan pijat pada titik - titik tertentu, ilmu ini berasal dari Tionghoa yang suda ada sejak lebih dari 500 tahun yang lalu. Pengabdian masyarakat dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu : Tahap 1 Pemilihan remaja putri yang bersedia mendapatkan pijat akupresure untuk mengurangi nyeri. Tahap 2 : Melakukan sosialisasi dan pemberian pijat akupresure untuk mengurangi nyeri pada saat dismenore.  Kegiatan pengabdian Masyarakat ini di ikuti 20 orang responden yang terdiri dari siswi kelas 7,8,dan 9 SMPN 10 Penajam Paser Utara. Dari hasil analisis univariat sebelum diberikan penyuluhan terhadap 20 responden terdapat 18 (90%) responden memiliki tingkat pengetahuan cukup dan 2 (10%) responden memiliki tingkat pengetahuan kurang dan sesudah dilakukan penyuluhan didapatkan hasil dari 20 responden ada 10 (50%) responden memiliki tingkat pengetahuan baik, 10 (50%) responden memiliki tingkat pengetahuan cukup. Dari hasil yang didapatkan setelah dilakukan penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan responden terhadap materi yang diberikan.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny. I Umur 27 Tahun GIIPIA0 Usia Kehamilan 38 Minggu, dengan Terapi Pijat Oksitosin pada Masa Nifas di PMB Esther Datuarrang Balikpapan Datuarrang, Esther; Rini Susanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the efforts to reduce maternal and infant mortality rates and improve the quality of life of mothers and children is carried out with a good care approach from a health worker in this case a midwife as the spearhead in providing optimal services. For this reason, comprehensive and complete services to a woman from pregnancy preparation, pregnancy, postpartum and family planning as well as care for neonates are provided continuously through continuity of care (CoC) midwifery care, which emphasizes that promotive and preventive efforts are as important as curative and rehabilitative efforts in each life cycle and at each level of service. Case study on Mrs. I, 27 years old, GIIPIA0, 38 weeks of pregnancy. Case study of comprehensive care for Mrs. I was carried out since Antenatal Care in the third trimester of physiology, Intranatal Care (INC) physiological and Newborn (BBL) physiological, Postnatal Care (PNC) physiological, Neonatal Care to using 3-month injection contraception. Physiological care in ANC, INC and BBL, PNC, and Neonatal Care are continuous according to the midwifery care plan. Complementary breast care and oxytocin massage during the postpartum period are given to the mother. There is no gap between theory and practice in providing care to Mrs. I with Continuity of Care (CoC) Midwifery Care.   Abstrak Salah satu upaya menurunkan AKI dan AKB serta meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak dilakukan dengan pendekatan asuhan yang baik dari seorang tenaga kesehatan dalam hal ini bidan menjadi ujung tombak dalam memberikan pelayanan yang optimal. Untuk itu pelayanan yang menyeluruh dan paripurna pada seorang wanita sejak dari persiapan kehamilan, hamil, nifas dan KB serta asuhan pada neonates di berikan secara berkesinambungan melalui asuhan kebidanan continuity of care (CoC), yang menekankan bahwa upaya promotif dan preventif sama pentingnya dengan upaya kuratif dan rehabilitatif pada tiap siklus kehidupan dan pada tiap level pelayanan. Studi kasus pada Ny. I usia 27 tahun GIIPIA0 Usia Kehamilan 38 minggu. Studi kasus asuhan komprehensif pada Ny. I dilakukan sejak Antenatal Care pada trimester III fisiologis, Intranatal Care (INC) fisiologis dan Bayi Baru Lahir (BBL) fisiologis, Postnatal Care (PNC) fisiologis,  Neonatal Care hingga menggunakan KB suntik 3 bulan. Asuhan fisiologis  pada ANC , INC dan BBL, PNC, dan Neonatal Care berkesinambungan sesuai dengan rencana asuhan kebidanan. Pemberian asuhan komplementer perawatan payudara dan pijat oksitosin pada masa nifas diberikan pada ibu. Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik dalam pemberian asuhan kepada Ny. I dengan Asuhan Kebidanan Continuity of Care (CoC).