Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Literatur Review: Upaya Peningkatan Kadar Spo2 pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah Sapitri, Dewi; Ida Sofiyanti; Sabila, Agil Ayu; Melly Kurniasari; efendi, arifatun; Hasanah, Nur
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LBW have difficulty adapting and performing defense in the environment outside the uterus after birth, this is due to the immaturity of the baby's organ systems such as the lungs, kidneys, heart, immune system and digestive system. The difficulty of low birth weight babies adapting to the environment and the instability of physiological functions, namely temperature, heart rate and oxygen saturation, which have impacts on babies such as hypothermia. Every cell of the human body needs oxygen to carry out metabolic functions, so maintaining oxygenation is an effort to ensure adequate oxygen supply to the baby. tissue or cells. Oxygen saturation is one of the things that we should pay attention to when assessing the adequacy of oxygen supply to our bodies, especially in newborn babies, because when oxygen saturation is low, it results in reduced oxygen supply to the tissues. Newborn nursing interventions to prevent complications and stimulate the baby's growth and development are carried out by providing complementary therapies. Complementary therapies that can be used are music therapy and the kangaroo method. The aim of this study was to determine the relationship between parental knowledge about kangaroo method care and the provision of lullaby music therapy on oxygen saturation in low birth weight babies. This study used. The method used in the literature review is a systematic approach to carry out data analysis using a simplified approach. From the results of the literature review in several journals, it was found that there was an effect of increasing oxygen levels on low birth weight using the kangaroo method and music therapy. Low birth weight babies in Indonesia are still relatively high and still be of serious concern. LBW results in disruption of the vital functions of the birth organs and reduces the quality of the child's growth and development process.   Abstrak BBLR mengalami kesulitan dalam beradaptasi dan melakukan pertahanan dilingkungan luar rahim setelah lahir, hal ini disebabkan karena belum matangnya sistem organ tubuh bayi seperti paru-paru, ginjal, jantung, imun tubuh serta sistem pencernaan. Sulitnya bayi berat lahir rendah beradaptasi dengan lingkungan dan ketidak stabilan fungsi fisiologis yaitu suhu, denyut jantung dan saturasi oksigen yang berdampak kepada bayi seperti hipotermi.Setiap sel tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk melaksanakan fungsi metabolisme, sehingga mempertahankan oksigenasi adalah upaya untuk memastikan kecukupan pasokan oksigen ke jaringan atau sel. Saturasi oksigen merupakan salah satu hal yang patut kita perhatikan dalam penilaian kecukupan pasokan oksigen pada tubuh kita terutama pada bayi baru lahir karena ketika saturasi oksigen rendah maka mengakibatkan pasokan oksigen ke jaringan berkurang. Intervensi keperawatan bblr untuk mencegah komplikasi dan merangsang pertumbuhan serta perkembangan bayi dilakukan dengan memberikan terapi komplementer. Terapi komplementer yang dapat digunakan adalah terapi musik dan metode kangguru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan orang tua tentang perawatan metode kanguru dan pemberian terapi musik lullaby terhadap saturasi oksigen pada bayi berat lahir rendah.Penelitian ini menggunakan. Metode yang digunakan literature review melalui pendekatan sistematis untuk melakukan analisa data secara simplified approach. Dari hasil literature review beberapa jurnal didapatkan ada pengaruh kenaikan kadar oksigen pada berat badan lahir rendah dengan menggunakan metode kangguru dan terapi musik Bayi berat lahir rendah di Indonesia masih tergolong tinggi dan masih menjadi perhatian serius. BBLR mengakibatkan gangguan fungsi vital organ yang berahir pada penurunan kualitas proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI REMAJA MADYA (MIDDLE ADOLESCENCE) TERHADAP PERNIKAHAN DINI Kristiningrum, Wahyu; Sabila, Agil Ayu
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 1 No. 7 (2024): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, Juli 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/3ccc6453

Abstract

Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan pada usia < 20 tahun, dan pernikahan usia dini masih banyak dijumpai di Negara berkembang salah satunya Indonesia. Pernikahan usia dini biasanya disebabkan oleh faktor internal yang terdiri dari pendidikan, pengetahuan responden, dan agama, serta faktor eksternal yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua, sosial ekonomi keluarga, wilayah/tempat tinggal, kebudayaan, pengambilan keputusan, akses informasi,pergaulan bebas. Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja madya berusia 15 – 18 Tahun di Desa Candi Garon yaitu ada 248 orang. Penentuan sampel penelitian menggunakan rumus slovin dan ditemukan besar sampel adalah 71 orang remaja. Teknik sampel yang digunakan yaitu quota sampling. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner, dimana kuesioner yang digunakan merupakan pertanyaan tertutup terkait pengaruh orang tua, adat di desa, kondisi ekonomi, pendidikan, hamil pranikah, informasi media. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik responden berdasarkan umur, jenis kelamin dan pendidikan remaja di Desa Candi Garon Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Tahun 2023.  Semua Responden berusia 15 - 18 tahun sebanyak 71 orang (100%), berdasarkan jenis kelamin mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 43 orang (60,6%), dan berdasarkan pendidikan sebagian besar responden berpendidikan menengah atau SMA yaitu sebanyak 55 orang (77,5%). Berdasarkan faktor yang mempengaruhi terkait pengaruh orang tua agar anak segera menikah bila sudah dekat dengan laki-laki menjawab benar sebanyak 39 Orang (54,9%), terkait Adat di desa mempengaruhi dan mendorong usia menikah muda terdapat 30 orang (42,3%) menjawab benar, kondisi ekonomi keluarga adalah salah satu alasan pernikahan dini terdapat 37 Orang (52,1%) menjawab benar, pendidikan mempengaruhi wanita untuk menikah muda terdapat 33 Orang (46,5%) menjawab benar, hamil pranikah dapat mendorong terjadinya pernikahan dini terdapat 68 Orang (95,8%) menjawab benar, gencarnya informasi di media massa tidak dapat mempengaruhi remaja untuk melakukan pernikahan dini sebanyak 30 Orang (40,3 %) menjawab benar.