Ida Nur Ramadhana
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pijat Common Cold untuk Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi Balita di Klinik Ibnu Sina Balikpapan Ida Nur Ramadhana; Arrachim, Sakinah; Listiyaningsih, Moneca Diah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coughs and colds are symptoms of upper respiratory tract infections in children under 5 years of age. ARI is the main cause of morbidity and mortality from infectious diseases throughout the world. ISPA is also the third cause of death in the world. The problem of coughs and colds in toddlers is often encountered, because the toddler's immune system is still low so they are very susceptible to contracting viruses. Parents whose children have coughs and colds think this is a normal thing that happens to toddlers. Late and inappropriate treatment for coughs and colds can make a toddler's condition worse, resulting in seizures. Common cold massage aims to overcome the problem of coughs and colds by improving blood circulation and increasing immunity so that the child's body can be healthy and eliminate viruses or bacteria that cause coughs and colds in toddlers. The aim of this community service is to increase mothers' knowledge about common cold massage to treat coughs and colds in babies and toddlers through health education. Counseling was conducted to 20 mothers who have babies and toddlers at the Ibnu Sina Clinic in Balikpapan through interactive lectures and discussions to evaluate mothers' knowledge about common cold massage. An indicator of the success of this counseling is that mothers can apply common cold massage to treat coughs and colds in babies and toddlers.   Abstrak Batuk dan pilek merupakan gejala infeksi saluran pernapasan atas pada anak usia di bawah 5 tahun. ISPA yaitu penyebab utama morbiditas dan mortalitas dari penyakit menular di seluruh dunia. ISPA juga merupakan penyebab kematian ketiga di dunia. Masalah batuk pilek pada balita sering dijumpai, dikarenakan sistem imun balita yang masih rendah sehingga sangat rentan terjangkit virus. Orang tua yang anaknya mengalami batuk pilek menganggap itu merupakan hal yang wajar terjadi pada balita. Penanganan yang terlambat dan kurang tepat terhadap batuk pilek dapat memperparah keadaan balita sehingga terjadi kejang. Pijat common cold bertujuan untuk mengatasi masalah penyakit batuk pilek dengan memperlancar peredaran darah dan meningkat daya imunitas sehingga tubuh anak bisa sehat dan mengeliminasi virus atau bakteri penyebab batuk pilek pada balita. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pijat common cold untuk mengatasi batuk dan pilek pada bayi dan balita melalui penyuluhan kesehatan. Penyuluhan dilakukan kepada 20 ibu yang memiliki bayi dan balita di Klinik Ibnu Sina Balikpapan melalui ceramah interaktif dan diskusi untuk mengevaluasi pengetahuan ibu tentang pijat common cold. Indikator keberhasilan penyuluhan ini adalah ibu dapat menerapkan pijat common cold sebagai salah satu cara untuk mengatasi batuk pilek pada bayi dan balita.
Penerapan Akupresure untuk Nyeri Haid pada Remaja Putri Ida Nur Ramadhana; Ratna Sari, Lidia; Arista, Tika; Cahyaningrum
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Symptoms that often occur during menstruation are discomfort due to menstrual pain or what is often called dysmenorrhea. The short-term impact of dysmenorrhea is affecting daily activities, emotional conflict, tension and anxiety, moody, irritable and unable to interact effectively with others. Efforts that can be made to overcome dysmenorrhea pain can be done in a non-pharmacological way, one of which is by using acupressure. The purpose of community service is to increase adolescent knowledge about how to overcome menstrual pain. The Community Service Method will be implemented in 3 stages, namely the First Stage is preparing by conducting a problem assessment and collaborating with partners. The Second Stage is conducting a pre-test to explore the level of adolescent knowledge, providing counseling on how to overcome menstrual pain in adolescents using Projector media and conducting acupressure demonstrations to reduce menstrual pain. The Third Stage is evaluating by giving a post-test to adolescents. From the results of Community Service, it was found that this activity was attended by 12 adolescents and 2 cadres. The results showed that before the counseling, the pretest value of adolescent knowledge showed the lowest value of 30 and the highest was 60, while the average value was 50.8. After the counseling, the adolescent knowledge value showed the lowest value of 80 and the highest was 100, while the average value was 94.17. In conclusion, there was an increase in adolescent knowledge about reproductive health and how to overcome menstrual pain in adolescent girls. It is hoped that health workers will improve health education to the community, especially adolescent girls, regarding how to reduce menstrual pain to improve the quality of adolescent health.   Abstrak Gejala yang sering terjadi saat menstruasi adalah rasa tidak nyaman karena timbulnya nyeri haid atau yang sering disebut dengan dismenorea. Dampak jangka pendek dari disminore yaitu mempengaruhi aktifitas sehari-hari, konflik emosional, ketegangan dan kecemasan, murung, mudah marah dan tidak dapat berinteraksi secara efektif dengan orang lain. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri dismenore dapat dilakukan dengan cara non farmakologis, salah satunya dengan mengguankan akupresure. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai cara untuk mengatasi nyeri haid. Metode Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama melakukan persiapan dengan cara melakukan pengkajian permasalahan dan kerja sama dengan mitra. Tahap Kedua melakukan prestest untuk menggali tingkat pengetahuan remaja, memberikan penyuluhan mengenai cara mengatasi nyeri haid pada remaja menggunakan media proyektor dan melakukan demonstrasi akupresure untuk mengurangi nyeri haid. Tahap Ketiga Melakukan evaluasi dengan cara memberikan posttest kepada remaja. Dari hasil pengabdian Masyarakat didapatkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 12 remaja dan 2 kader. Didapatkan hasil bahwa sebelum penyuluhan, nilai pretest pengetahuan remaja menunjukan hasil nilai terendah yaitu 30 dan tertingginya yaitu 60, sementara nilai rata-ratanya yaitu 50,8. Setelah dilakukan penyuluhan, nilai pengetahuan remaja menunjukkan hasil nilai terendah yaitu 80 dan tertingginya yaitu 100, sementara nilai rata-ratanya yaitu 94,17. Kesimpulan, terjadi peningkatan pengetahuan remaja mengenai kehesatan reproduksi dan cara mengatasi nyeri haid pada remaja putri. Diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan edukasi kesehatan kepada masayarakat, terutama remaja putri mengenai cara mengurangi nyeri haid untuk meningkatkan kualitas kesehatan remaja.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “M” Usia 31 Tahun dengan Letak Sungsang di Klinik Ibnu Sina Balikpapan Ida Nur Ramadhana; Isfaizah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal and infant mortality rates are one of the indicators to measure the health status of a country. Early detection efforts to overcome morbidity and mortality of mothers, infants and toddlers can be carried out by implementing continuous care or Continuity Of Care (COC) starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning. The purpose of this study is to provide midwifery care to Mrs. M comprehensively and continuously starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates and family planning. The type of descriptive research used is a case study, the research instrument uses a descriptive approach method and is documented in the form of SOAP. In this care, the author collects data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. This study was conducted in October 2024-February 2025. From the results of the provision of pregnancy care, the mother complained of feeling uncomfortable in the area below the ribs as if something was pressing and felt the baby's kicks were below the bladder area and was given kneechest care, on the third visit the mother complained of lower back pain and was given BL 23 acupressure care. The labor process went normally, the mother was given counterpressure care. Postpartum care Mrs. M complained that her breast milk was not flowing smoothly, her breasts felt hot, swollen and full and there was a feeling of tenderness and was given breast care care. In newborn care, everything was found to be within normal limits, the baby was given 1 mg vitamin K care, hepatitis B0 immunization and SHK examination. While in family planning care Mrs. M used the 3-month injection birth control method.   Abstrak Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan bagi suatu negara. Kegiatan upaya deteksi dini untuk mengatasi kesakitan maupun kematian baik ibu, bayi dan balita tersebut dapat dilakukan dengan salah satunya yaitu implementasi asuhan berkelanjutan atau Continuity Of Care (COC) yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai dengan KB. Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. M secara komprehensif dan berkesinambungan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan KB. jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi kasus (case study), Instrumen penelitian menggunakan metode pendekatan yang bersifat deskriptif dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktiber 2024- Februari 2025. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan, ibu mengeluh merasa tidak nyaman didaerah bawah tulang iga seperti ada yang mendesak dan merasa tendangan kaki bayi berada dibawah di daerah kandung kencing dan diberikan asuhan kneechest, pada kunjungan ketiga ibu mengeluh nyeri punggung bawah dan diberikan asuhan akupresure BL 23. Proses persalinan berjalan dengan normal, ibu diberikan asuhan counterpresure. Asuhan nifas Ny. M mengeluh asinya belum lancar, payudara terasa panas, bengkak dan penuh dan ada rasa nyeri tekan dan diberikan asuhan perawatan payudara. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal, bayi diberikan asuhan vitamik K 1 mg, imunisasi hepattis B0 dan pemeriksaan SHK. Sedangkan pada asuhan KB Ny.M menggunakan metode KB suntik 3 bulan.