Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh ESG dan Forward-Looking Disclosure pada Firm Value di Masa Pandemi dengan Moderasi Institutional Ownership Arja Sadjiarto; Chandra, Nicholas; Noerman Chandra
Journal of Economic, Public, and Accounting (JEPA) Vol 6 No 2 (2024): Volume 6 No. 2 April 2024
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jepa.v6i2.3067

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi penurunan nilai perusahaan yang dialami oleh banyak perusahaan pada masa pandemi di Indonesia. Penurunan kinerja keuangan menimbulkan ketidakpastian arus kas di masa depan, sehingga investor membutuhkan informasi non-keuangan seperti kinerja ESG dan forward looking disclosure untuk mengambil keputusan investasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kinerja ESG dan pengungkapan informasi mengenai periode mendatang terhadap nilai perusahaan pada masa pandemi dengan mempertimbangkan variabel kepemilikan institusional sebagai pemoderasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian ini terdiri dari perusahaan go public yang terdaftar di BEI dari tahun 2020 hingga 2022 yang memiliki data ESG dari tahun 2020 hingga 2022. Penelitian ini menggunakan model regresi data panel common effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ESG memiliki pengaruh negatif dan pengungkapan informasi mengenai periode mendatang memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada masa pandemi. Selain itu, kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif terhadap pengaruh ESG pada nilai perusahaan dan pengaruh negatif terhadap pengaruh pengungkapan informasi mengenai periode mendatang pada nilai perusahaan. Pengeluaran ESG kurang efisien untuk mengatasi dampak pandemi, sementara investor lebih memperhatikan forward looking disclosure di tengah ketidakpastian.
Analisis Potensi Blockchain dalam Mengurangi Risiko Korupsi Berbasis Kolusi pada Proyek Infrastruktur Chandra, Nicholas; Tan, Michael; Tjoe, Dectaryu; Mulia, Margo; Brinnardo, Steven; Andrea, Dellon; Joosten Joosten
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jmia.v2i5.6881

Abstract

Korupsi, terutama yang melibatkan kolusi merupakan tantangan besar dalam pelaksanaan proyek infrastruktur di banyak negara, yang berdampak pada inefisiensi anggaran, penurunan kualitas, dan hilangnya kepercayaan. Penelitian ini disusun untuk menganalisis potensi Blockchain dalam mengurangi dan memitigasi risiko korupsi berbasis kolusi dalam pelaksanaan proyek infrastruktur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan metode studi literatur pada penelitian serupa guna mengidentifikasi potensi berbagai solusi yang ditawarkan teknologi Blockchain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan blockchain dapat menekan praktik korupsi dalam proyek infrastruktur dengan fitur seperti Smart Contract dan Distributed Ledger yang berperan mengurangi intervensi manusia.Penerapan blockchain yang tepat dapat mencapai tingkat transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi sehingga meningkatkan kepercayaan publik dalam proyek-proyek yang akan datang. Namun, penerapan teknologi blockchain tidak luput dari tantangan. Hambatan terletak pada kesiapan infrastruktur yang kurang memadai, regulasi yang belum matang dan sumber daya manusia yang tidak kompeten. Secara keseluruhan, penerapan blockchain dalam proyek infrastruktur membuka peluang untuk transparansi dan integritas tinggi yang dapat meningkatkan kepercayaan dalam proyek infrastruktur yang dilaksanakan. Namun demikian, penerapan blockchain di bidang infrastruktur juga menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hambatan utama terletak pada kesiapan infrastruktur digital yang belum merata, regulasi hukum yang belum jelas, serta kurangnya sumber daya manusia yang kompeten di bidang teknologi blockchain. Tanpa dukungan yang memadai, penerapan blockchain berisiko tidak berjalan optimal. Oleh karena itu, agar penerapan teknologi ini berhasil, diperlukan dukungan kebijakan yang kuat, peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan, serta kolaborasi antar lembaga pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan ekosistem yang kondusif.